Berita Jakarta – Bencana Siklon Tropis menerpa Provinsi Nusa Tenggara Timur menyebabkan angin kencang, banjir bandang, dan tanah longsor sejak Minggu (4/4/2021)
Berdasarkan laporan situasi BPDB Provinsi NTT, ada 15 Kota dan Kabupaten terdampak bencana ini. Jumlah korban meninggal dunia 144 orang, korban luka luka 129 orang, jumlah pengungsian sekitar 13.200 orang.
Menurut data Kanwil Kemenag NTT, Bencana Siklon Tropis Seroja menyebabkan kerusakan pada rumah ibadah, sekolah dan bendungan. Terdapat 83 rumah ibadah kristen yang rusak, 177 rumah ibadah islam yang rusak , 4 rumah ibadah hindu yang rusak. Selain itu, terdapat 38 sekolah yang rusak, serta terdapat 2 bendungan di sumba timur yang jebol pasca banjir bandang.
“Duka mendalam bagi saudara kita di NTT yang tertimpa musibah banjir bandang dan tanah longsor. ujar Ketua Umum PP GMKI”. Jefri mengatakan rumah ibadah, sekolah dan bendungan merupakan bagian kehidupan dari warga NTT. Selain itu, Jefri menegaskan bahwa mata pencaharian utama masyarakat NTT adalah petani. Jika bendungan tidak cepat di perbaikin, musim kering akan menjadi bencana kelaparan.
PP GMKI meminta Presiden Jokowi memperhatikan Masyarakat NTT pasca Bencana Alam. “Masyarakat NTT butuh bantuan pemerintah pusat, mulai pemulihan hingga rekonstruksi” ujar Jefri Gultom
Jefri Gultom meminta jajaran pemerintah pusat agar memastikan ketersediaan bahan pokok dan intervensi pasar agar harga bahan pokok stabil. Selain itu, Jefri Gultom menyampaikan kepada pemerintah untuk mengevaluasi kerusakan Infrastruktur seperti rumah, rumah ibadah, sekolah jembatan dan bendungan serta memperbaikin sarana dan prasarana infrastruktur tersebut tutup Jefri Gultom(af lase)