TANGERANG – Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan menggelar kegiatan sosialisasi keselamatan jalan bagi pengemudi angkutan umum orang dan barang di dua lokasi strategis, yakni Rest Area KM 13.5 arah Jakarta-Tangerang dan Rest Area KM 43 Tol Tangerang-Merak, pada Sabtu (23/11/2024).
Kegiatan yang dipimpin langsung oleh Direktur Lalu Lintas Jalan, Ahmad Yani, ATD, MT., ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan pemerintah dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman pengemudi terhadap aspek keselamatan berkendara di jalan raya.
“Sosialisasi ini merupakan langkah proaktif kami dalam memastikan keselamatan di jalan raya, khususnya bagi pengemudi angkutan umum yang memiliki tanggung jawab besar terhadap keselamatan penumpang dan keamanan barang,” ujar Ahmad Yani dalam sambutannya.
Dalam pelaksanaannya, sosialisasi dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Kasubdit Pengendalian Operasional, Deny Kusdyana ATD, MT., dan Dr. Ilham, ST., MT., selaku Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Perhubungan Darat yang juga menjabat sebagai Ketua Sementara Ikatan Penyidik Perhubungan Darat (IPPDI) Seluruh Indonesia.
Materi sosialisasi mencakup tiga aspek krusial dalam keselamatan berkendara. Pertama, prosedur melalui jalan menurun yang merupakan salah satu titik kritis dalam perjalanan. Kedua, enam langkah penting untuk memastikan kendaraan siap operasi, dan ketiga, hal-hal esensial yang perlu dipersiapkan oleh pengemudi angkutan umum sebelum memulai perjalanan.
“Kami menekankan pentingnya pemeriksaan kendaraan sebelum berangkat. Hal ini bukan sekadar formalitas, tetapi merupakan langkah vital untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan di jalan raya,” tambah Ahmad Yani.
Kegiatan sosialisasi di Rest Area KM 13.5 arah Tangerang berhasil menjangkau 38 pengemudi, yang terdiri dari 30 pengemudi angkutan barang (25 orang melalui tatap muka langsung dan 5 orang door-to-door), 8 pengemudi angkutan barang khusus (5 orang tatap muka dan 3 orang door-to-door), serta 3 pengemudi angkutan pariwisata melalui pendekatan door-to-door.
Sementara itu, di Rest Area KM 43 arah Merak, tim sosialisasi menggunakan pendekatan door-to-door dan berhasil menjangkau 37 pengemudi, yang terdiri dari 25 pengemudi angkutan barang umum, 7 pengemudi angkutan barang khusus, dan 5 pengemudi angkutan pariwisata.
Deny Kusdyana menekankan bahwa pendekatan door-to-door dipilih untuk memastikan efektivitas penyampaian informasi. “Dengan metode ini, kami dapat berkomunikasi lebih intensif dengan para pengemudi dan memastikan mereka benar-benar memahami materi yang disampaikan,” jelasnya.
Dr. Ilham menambahkan bahwa kegiatan ini juga menjadi momentum untuk menjalin komunikasi yang lebih baik antara regulator dengan pelaku usaha transportasi. “Kami tidak hanya memberikan materi, tetapi juga mendengarkan langsung kendala dan masukan dari para pengemudi di lapangan,” ungkapnya.
Sosialisasi ini mendapat sambutan positif dari para pengemudi. Salah seorang pengemudi angkutan barang, Rahmat (45), mengapresiasi inisiatif Ditjen Perhubungan Darat. “Materi yang disampaikan sangat bermanfaat, terutama tentang prosedur melewati jalan menurun yang sering menjadi titik rawan kecelakaan,” tuturnya.
Keberhasilan kegiatan ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk Bagian Humas Sekretariat Jenderal Perhubungan Darat, para Pejabat PPNS Perhubungan Darat, serta pihak pengelola Rest Area KM 13.5 Tol Jakarta-Tangerang dan Rest Area KM 43 Tol Tangerang-Merak.
Direktur Lalu Lintas Jalan mengatakan bahwa kegiatan serupa akan terus dilaksanakan di berbagai lokasi strategis lainnya. “Ini adalah bagian dari komitmen kami dalam meningkatkan keselamatan transportasi darat di Indonesia. Keselamatan adalah prioritas utama yang tidak bisa ditawar,” tegasnya.
Melalui kegiatan ini, Ditjen Perhubungan Darat berharap dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman para pengemudi angkutan umum tentang pentingnya aspek keselamatan dalam berkendara, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada penurunan angka kecelakaan di jalan raya.