Baraknews OKUS, Muaradua – Dua rekanan pelaksana proyek pembangunan SMAN-02 Buay Pemaca, Kabupaten OKU Selatan, ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Negeri OKU Selatan pada Senin, 29 April 2024.
Dua pelaksanaan kegiatan tersebut memiliki inisial I dan A. Mereka diduga melakukan penyalahgunaan anggaran pada tender pembangunan.
Tim penyelidik Kejaksaan Negeri Ogan Komering Ulu Selatan melakukan penahanan terhadap dua tersangka tersebut, yang merupakan pelaksanaan kegiatan, dan konsultan pengawasan. Surat penetapan tersangka diberikan kepada Kejaksaan Negeri OKU Selatan.
Kabar ini langsung disampaikan oleh, Kepala Kejaksaan Negeri OKU Selatan, Dr. Adi Purnama, SH, MH, dalam sebuah konferensi pers.
Dr. Adi juga mengungkapkan bahwa, setelah proses pemeriksaan kesehatan oleh tim dokter dari rumah sakit umum daerah (RSUD) Muaradua atas tersangka I dan AP.
“Kedua tersangka dinyatakan dalam keadaan sehat, dan selanjutnya mereka ditahan di Lapas kelas IIB Muaradua selama 20 hari, mulai dari tanggal 29 April 2024 sampai dengan 18 Mei 2024” terang Dr. Adi Purnama Kepala Kejaksaan Negeri OKU Selatan.
Para tersangka, yang masing-masing memiliki inisial I dan A, sudah ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan surat perintah penetapan tersangka oleh Kejaksaan Negeri Ogan Komering Ulu Selatan.
Selain itu, tim penyelidik juga mengusulkan penahanan kedua tersangka karena dikhawatirkan mereka akan melarikan diri atau menghilangkan barang bukti, serta untuk mempercepat proses persidangan.
Penyidik tindak pidana khusus pada Kejaksaan Negeri OKU Selatan, mengajukan penahanan terhadap kedua tersangka selama 20 hari ke depan. “Untuk menghindari kemungkinan upaya pelarian atau menghilangkan barang bukti, serta mempercepat proses persidangan,” ucapnya.
Tim dokter dari RSUD Muaradua telah memeriksa kesehatan para tersangka, dan menyatakan keduanya dalam keadaan sehat.
Maka dilakukan penahanan terhadap mereka selama 20 hari sejak tanggal 29 April 2024, sampai dengan 18 Mei 2024 di Lapas kelas IIB Muaradua, berdasarkan surat perintah penahanan kepada Kejaksaan Negeri Ogan Komering Ulu Selatan.
“Kedua tersangka, diduga melakukan tindak korupsi pada pembangunan unit sekolah baru (USB) SMA Negeri Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, pada Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan, dengan kerugian keuangan negara Sumatera sebesar Rp. 719.681.378,62,” jelasnya.
Selain itu juga, pihak Kejaksaan juga menindaklanjuti pada hari Senin, tanggal 29 April 2024, dengan meningkatkan status penyelidikan ke penyidikan pengelolaan anggaran dalam pelaksanaan kegiatan peningkatan prestasi olahraga layanan kepemudaan dan pemberdayaan olahraga, pada Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan tahun anggaran 2023.
“Hal tersebut, dilakukan berdasarkan surat perintah penyelidikan Kepala Kejaksaan Negeri Ogan Komering Ulu Selatan di Muaradua. Nomor PRINT-02/L.623/Fd.1/ 01/2024 tanggal 03 Januari 2024, dan perpanjangan surat perintah penyelidikan Kepala Kejaksaan Negeri Ogan Komering Ulu Selatan di Muara 2 nomor PRINT 02 b/L.6.23/Fd.1/01/2024 tanggal 23 Januari 2024,” ujarnya.
“Setelah menemukan peristiwa pidana pada kasus tersebut, Kejaksaan Negeri OKU Selatan meningkatkan status penyelidikan menjadi penyidikan, berdasarkan surat perintah penyidikan nomor PRINT-02/L.6.23/Fd 1/04/2024 tanggal 17 April 2024, perihal dugaan penyimpangan pengelolaan anggaran pada Dinas Kepemudaan dan Olahraga kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan tahun anggaran 2023,” pungkasnya.
Reporter: (Hen)