Baraknews OKUS, Sungai Are – Jembatan penghubung dua Desa, yang terletak di bawah lereng perbukitan antara Desa Tanah Pilih dan Desa Guntung Jaya, Kabupaten OKU Selatan, menjadi sorotan sebagai tempat peristirahatan yang menawan bagi warga setempat, Selasa (6/11).
Jembatan yang terbuat dari kayu pilihan yang masih kokoh berdiri sejak dibangun dari dahulunya ini, menjadi daya tarik unik di perbatasan kedua desa tersebut.
Tempat ini bukan sekadar jembatan, tetapi juga sebuah ruang hijau yang sejuk, dikelilingi oleh keindahan alam yang masih alami dan perbukitan yang mempesona.
Keindahan alam ini telah memikat hati warga setempat, terutama bagi mereka yang melakukan perjalanan jauh melewati perbukitan yang sangat ekstrim.
Jembatan ini memiliki peran penting sebagai satu-satunya akses jalan yang menghubungkan kedua Desa tersebut.
Tidak ada jalur lain yang dapat dilalui. Jembatan ini adalah pintu gerbang menuju Kecamatan Sungai Are dari Desa Guntung Jaya, yang menjadi tujuan vital bagi warga sekitar.
Perjalanan menuju jembatan ini memerlukan waktu sekitar +- satu jam, melewati perjalanan yang penuh tantangan di tengah perbukitan.
Meski perjalanan panjang, dua muara yang mempercantik jembatan ini, serta suara gemericik air yang memikat, membuat perjalanan ini terasa menyegarkan.
Banyak pelancong, salah satunya pelancong dari Muaradua yang hendak menuju ke Desa Guntung Jaya beristirahat di jembatan tersebut.
Rani berbicara dengan penuh kagum tentang keindahan jembatan ini. Dia menyebutnya sebagai tempat yang sejuk dan alami, mempesona setiap mata yang melihat pemandangan di bawah lereng pegunungan.
Ia mengatakan, tempatnya sejuk dan masih asri dan alami. “membuat seseorang akan terpesona berteduh di jembatan tersebut, dengan saat melihat indahnya pemandangan dari bawah lereng pegunungan itu,” kata Rani saat melancong ke Desa Guntung Jaya.
Apri, seorang warga Desa Tanah Pilih, juga mengonfirmasi hal ini. Dia menegaskan bahwa jembatan ini adalah tempat yang ideal untuk melepaskan kelelahan, terutama setelah perjalanan melelahkan menuju desa sebelah.
Ia juga, mengakui pentingnya jembatan ini sebagai tempat istirahat. “Ketika seseorang baru saja melewati perjalanan yang menguras tenaga untuk menuju Desa sebelah, tempat ini adalah pilihan yang tepat untuk beristirahat dan menghilangkan kelelahan,” ujar Apri.
Selain menjadi tempat istirahat yang menawan, jembatan ini juga berperan dalam pengangkutan kopi hasil panen warga dari kebun mereka ke Kecamatan Sungai Are.
Meskipun jalan menuju jembatan ini memiliki lubang dan bebatuan, hal ini tidak menghambat semangat warga setempat.
Meskipun jalannya memiliki lubang dan bebatuan, hal ini tidak menjadi hambatan bagi warga karena sebagian besar jalan telah ditingkatkan menjadi jalan rabat beton.
Jembatan kayu antik tersebut tidak hanya menjadi struktur fisik strategis jalan warga setempat untuk menjadi penghubung antara dua Desa.
tetapi juga, sebuah tempat yang memikat hati dengan keindahan alamnya dan menjadi saksi dari kehidupan masyarakat setempat, dalam menghadapi perjalanan yang penuh tantangan.
Dengan panorama alam yang menawan dan keramahan warga setempat, jembatan ini menjadi destinasi yang tak terlupakan bagi siapa pun yang berani menjelajahinya.
Reporter : (Hendri)