Baraknews OKUS, BSA – Kisah yang terjadi pada malam hari di Desa Tanjung Raya, Kecamatan Buay Sandang Aji, Kabupaten OKU Selatan, membuat hati warga setempat sedih.
Pasalnya, jembatan gantung yang biasa digunakan untuk menyeberangi Sungai Selabung, rusak akibat terpaan banjir yang cukup hebat. Pada hari Rabu 15 Mei 2024.
Kejadian tersebut terjadi secara tiba-tiba, setelah hujan yang lebat seharian melanda di wilayah Kabupaten OKU Selatan tersebut, menyebabkan Air Sungai Selabung yang meluap hingga membanjiri jembatan gantung tersebut, sehingga jembatan gantung menjadi putus.
Menurut Kandar, salah satu warga setempat, jembatan gantung yang selama ini menjadi akses untuk menyeberang di Desa itu, roboh akibat terjadinya banjir bandang yang cukup besar.
“Mengenai kejadian tentang kerusakan yang terjadi di Jembatan Gantung Tanjung Raya cepat menyebar, dan warga setempat menjadi khawatir dengan kondisi yang terjadi,” ujar Kandar.
Pasalnya, kejadian tersebut berdampak pada mata pencaharian mereka. Warga setempat bergantung pada aktivitas sehari-hari, seperti kebun milik mereka serta tempat kerja.
Dikatakan, mereka harus menggunakan rakit untuk menyeberangi Sungai Selabung demi ingin pergi ke kebun mereka.
“Meskipun situasi pada awalnya tampak suram, warga setempat tetap berusaha menemukan solusi, agar kegiatan sehari-hari dapat berjalan normal meski dalam situasi yang sulit seperti ini.,” jelasnya.
Mereka mengambil langkah kreatif, seperti membuat rakit dan untuk memastikan bahwa transportasi ini tetap bisa digunakan sepanjang hari.
Kondisi ini tak hanya mempengaruhi warga, tapi juga warga setempat yang mengandalkan jembatan gantung ini untuk mengakut barang hasil panen bumi.
“Meskipun para warga harus pergi ke kebun mereka menggunakan rakit, hal-hal yang biasa mereka lakukan, mereka harus tetap menghargai apa yang telah mereka miliki, dan bersyukur bahwa tak ada korban dalam kejadian ini,” ungkapnya.
Meskipun Jembatan Gantung Tanjung Raya rusak, warga setempat berhasil menunjukkan solidaritas dan kerja sama dalam keadaan yang sulit, dan menyesuaikan diri dengan situasi.
Di bawah kekompakan kebersamaan, mereka berdoa dan berharap agar keadaan segera membaik, agar kembali dapat menikmati jembatan mereka selama bertahun-tahun yang biasa digunakan warga setempat,” tungkasnya.
Reporter: (Hen)