Baraknews OKUS, Muaradua – Kejadian penyakit demam berdarah dengue (DBD) adalah, penyakit endemik yang sudah lama dikenal di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan.
Seiring dengan meningkatnya jumlah pasien yang terjangkit, pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan dan Puskesmas Muaradua mengambil tindakan pencegahan dengan melakukan fogging dan penaburan abate. Kegiatan ini dilaksanakan di Polres OKU Selatan. Pada rabu (17/1/2024).
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten OKU Selatan, Dr. Mery Astuti, nyamuk spesifik Aedes aegypti merupakan faktor utama penularan penyakit DBD. Nyamuk ini dapat bertelur di tempat yang basah dan kecil, sehingga dapat ditemukan di mana saja, termasuk tumpukan sampah dan genangan air.
“Telur nyamuk ini juga, dapat bertahan di tempat yang kering sampai setahun, dan menetas begitu terendam kembali di air. Menurut Dr. Mery, fogging adalah cara efektif untuk membunuh nyamuk Aedes aegypti dewasa, dan menekan jumlah nyamuk sehingga meminimalkan risiko terkena penyakit DBD,” menurutnya.
Selain fogging dan penaburan abate, masyarakat juga didorong untuk melakukan peran aktif dalam pencegahan penyebaran penyakit ini.
Dinas Kesehatan Kabupaten OKU Selatan, secara teratur melaksanakan edukasi dan sosialisasi, memberikan informasi, serta melakukan himbauan kepada masyarakat tentang cara mengurangi risiko terkena DBD.
Salah satu cara yang mudah dilakukan, oleh masyarakat adalah 3M, menguras atau membersihkan tempat yang sering dijadikan penampungan air, menutup rapat tempat-tempat yang dapat menampung air, dan mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perindukan nyamuk.
“Dalam upaya pencegahan ini, Dinas Kesehatan Kabupaten OKU Selatan tidak bekerja sendiri. Para kader Jumantik juga sudah turun ke masyarakat untuk menaburkan bubuk abate di tempat penampungan air,” jelasnya.
Selain itu, penggunaan kelambu dan pemberian obat anti-nyamuk pada diri sendiri dan keluarga merupakan cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terkena penyakit ini.
Selain itu, ikan pemangsa jentik nyamuk juga dikembangkan sebagai upaya pengendalian nyamuk dengan bantuan masyarakat.
Fogging dan penaburan abate telah dilakukan di 19 kecamatan di Kabupaten OKU Selatan, sejak 1 Januari 2024, guna membunuh nyamuk dewasa serta menekan jumlah nyamuk hingga risiko DBD dapat ditekan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten OKU Selatan Dr. Mery Astuti berharap dengan adanya upaya pencegahan yang terus-menerus, jumlah terkena DBD di daerah tersebut dapat dikurangi.
Ia juga mengajak semua pihak, terutama masyarakat, untuk turut andil dalam membantu pencegahan penyebaran DBD. “DbD bukan hanya masalah kesehatan pribadi, namun juga masalah kesehatan masyarakat dan lingkungan,” pungkasnya.
Reporter: (Hendri)