Baraknews OKUS, Buay Pemaca – Hening senja di Air Terjun Curup, Dusun 1 Desa Tanjung Durian, Buay Pemaca, pecah oleh seorang warga, Manto, pada Rabu, 18 Desember 2024, sekitar pukul 16.00 WIB.
Bukan ikan yang ia temukan, melainkan pemandangan mengerikan, sesosok mayat laki-laki mengambang di kolam jernih di bawah air terjun yang biasanya tenang.
Manto, yang awalnya hendak mancing, terpaku. Melihat tubuh yang mengapung itu tampak membengkak, kulitnya memutih dan mengelupas, dan telinga kanannya tampak hancur.
Bau busuk menyengat menusuk hidungnya. Dengan langkah gontai, ia berlari menuju kampung terdekat, Talang, menceritakan penemuan mengerikannya kepada saudara Angga dan warga lain.
Kabar itu menyebar seperti api di padang ilalang kering. Sejumlah warga, diiringi rasa takut dan penasaran, bergegas menuju lokasi.
Di sana, mereka menyaksikan pemandangan yang lebih mengerikan dari yang diceritakan Manto. Mayat itu, yang kemudian diidentifikasi sebagai Dika Bin Supardi (20), tahun, warga Dusun 6, Simpang Empat, Desa Sumber Ringin, Buay Pemaca, tampak benar-benar mengenaskan.
Dugaan kondisi tubuhnya yang membusuk, menunjukkan ia telah meninggal dunia sekitar tiga hari sebelum ditemukan.
Kades Rustam, setelah menerima laporan, segera menghubungi Polsek Buay Pemaca. Petugas kepolisian tiba di lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Mayat Dika kemudian dievakuasi ke rumah sakit untuk diautopsi. Penyebab kematiannya masih menjadi misteri. Apakah ia terjatuh dan tenggelam? Atau ada dugaan penyebab lain yang lebih gelap dan mengerikan?
Penyelidikan polisi masih berlangsung. Para penyidik memeriksa saksi-saksi, mencari petunjuk di sekitar lokasi penemuan mayat, dan menganalisis hasil autopsi.
Masyarakat Buay Pemaca pun, diliputi rasa khawatir dan bertanya-tanya. Air Terjun Curup, yang biasanya menjadi tempat rekreasi yang tenang, kini diselimuti aura misteri dan ketakutan.
Kejadian ini menjadi pengingat akan ragam bahaya yang mengintai, bahkan di tempat-tempat yang tampak paling damai sekalipun. Misteri kematian Dika Bin Supardi masih menunggu terungkapnya kebenaran.
Pada pukul 17.30 Wib, di Air Terjun Curup Dusun 1, Desa Tanjung Durian, Kecamatan Buay Pemaca, saudara Supardi mendekati melihat secara langsung korban, dan saudara Supardi menyatakan benar bahwa korban adalah anak kandungnya.
Hal ini diketahui dari baju yang dipakai korban yang sudah 3(tiga) hari tidak pulang ke rumahnya di Simpang 4, Desa Sumber Ringin.
Keluarga Korban menyatakan bahwa kejadian ini, merupakan musibah, sehingga Keluarga Korban telah menerima dengan ikhlas, kejadian tersebut merupakan takdir dari tuhan yang maha kuasa atas segalanya.
Keluarga Korban juga, menyampaikan ucapan Terimakasih kepada pemerintahan Kecamatan, TNI/Polri, serta Kepala Desa Tanjung Durian dan Sumber Ringin serta warga Masyarkat.
Reporter: (Hen)