Ponorogo – Protes warga Ponorogo untuk terus mencari keadilan atas berbagai kasus korupsi makin marak. Bahkan warga Bumi Reyog ingin kotanya bebas korupsi. Uniknya lagi pluhan warga Ponorogo yang tergabung dalam kelompok mahasiswa dan LSM mendatangi kantor Kejaksaan Ponorogo, kemarin.
Dan sangat mengejutkan para pendemo sempat membakar kemenyan dan dupa di halaman Kantor Kejaksaan Negeri Ponorogo. “Bakar Kemenyan ini adalah simbol mencari keadilan agar semua setan menjauh sehingga penegak hukum bisa adil,” ujar Muh Yani, salah satu pendemo. Yani dan pendemo lainnya mengaku kecewa atas pemberian SP3 terhadap para koruptor.
Pihaknya berharap agar hukum selalu ditegakkan di Ponorogo. “Kami mendesak aparat penegak hukum membuka kasus tindak pidana korupsi yang di SP3. Yakni kasus koruptor di Dinas Pertanian dan Humas,” pintanya. Selain itu penanganan kasus korupsi Dana Alokasi Khusus (DAK) Dinas Pendidikan harus kembali diungkap secara jelas dan tidak boleh disembunyikan.
Para pendemo datang bersama dari Dukuh Mejasem, Desa Madusari, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo mengendarai sepeda motor dan mobil dengan tertib dikawal pihak Polres Ponorogo. Beberapa kertas mengenai tuntutan agar keadilan ditegakkan dibawa pendemo.
Aneka tulisan kertas yang dibawa pendemo antara lain bertuliskan ‘Selamatkan Ponorogo Dari Koruptor dan Jual Beli Kasus Koruptor ‘. “Terus terang kami sangat kecewa, warga Ponorogo merasa dibohongi. Banyak kasus di SP3 begitu saja, tanpa ada kejelasan,” paparnya. Pendemo diterima langsung Kepala Kejaksaan Negeri Ponorogo. (Muh.Nurcholis)
Komentar