BANJARSARI – Pelaksanaan Ujian Sekolah/Madrasah (US/M) tahun pelajaran 2015/2016 di SDN 4 Kawasen, Kecamatan Banjarsari berlangsung sepi. Pasalnya, bukan hanya sepi karena sedang ada ujian sekolah, namun jumlah peserta US/M kelas 6 di SD tersebut yang hanya berjumlah 4 orang siswa. 3 siswi perempuan dan 1 siswa laki-laki. Keempat siswa tersebut adalah Deviyastari, Erna, Yosep Dwiyana dan Karsiti.
SD yang berada di Dusun Karangwangkal, Desa Kawasen, Kecamatan Banjarsari tersebut berjarak 11 kilometer dari pusat kecamatan dengan infrastruktur jalan yang rusak. Sekolah yang saat ini hanya memiliki 4 orang guru itu sudah berdiri sejak tahun 1982 dan diresmikan pada tahun 1983.
Menurut Kepala SDN 4 Kawasen, M. Suhilman, S. Pd. I, mengatakan jumlah peserta untuk Ujian Sekolah/Madrasah tersebut sudah biasa terjadi di sekolah yang pernah roboh itu, “tiap tahun ya sedikit, yang penting anak-anaknya semangat untuk belajar dan bisa melanjutkan,” ungkapnya kepada baraknews.com saat diwawancarai di ruangannya, Selasa (17/5) pagi.
Bahkan menurut Suhilman, di tahun 2014 lalu sekolah tersebut pernah tidak mengadakan Ujian Nasional (sekarang Ujian Sekolah/Madrasah) karena adanya kekosongan angkatan saat itu. “Pernah 2 tahun lalu kita tidak menggelar ujian karena tidak ada muridnya,” imbuhnya.
Total jumlah siswa yang ada di SD tersebut hanya berjumlah 23 siswa yang terdiri dari 7 orang siswa kelas 1, 2 orang siswa kelas 2, 4 orang siswa kelas 3, 4 orang siswa kelas 4, 2 orang siswa kelas 5, dan 4 orang siswa kelas 6 yang sekarang tengah menghadapi US/M.Dirinya menyebut bahwa SDN 4 Kawasen termasuk satu-satunya sekolah di Kecamatan Banjarsari yang masuk dalam kategori sekolah terpencil, “ya dapat dirasakan sendiri bagaimana susahnya akses jalan menuju kesini, jalanan rusak dan menanjak, ya bisa dikatakan ini terpencil,” kata Suhilman.
Salah seorang peserta US/M kelas 6 bernama Yosep Dwiyana mengatakan tidak apa-apa jika harus menempuh jalan yang rusak untuk menuju ke sekolah, “tidak apa-apa yang penting bisa sekolah dan bisa lulus agar bisa melanjutkan ke Madrasah,” ucap Yosep warga asli Karangduyung yang berencana melanjutkan ke MTs Alhasan, Banjarsari.
Suhilman mengharapkan adanya perhatian dari pihak desa agar sesegera mungkin memperbaiki akses jalan menuju sekolah tersebut. Hal itu bertujuan agar siswa dapat nyaman untuk pulang dan pergi ke sekolah. “Mudah-mudah pihak desa bisa memperhatikan keadaan ini, rencana tahun 2017 atau 2018 jalan ini mau di cor,” pungkasnya. (Bayu Eriga)
Komentar