Barak News Tasikmalaya – Kepala Desa Tanjungpura Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya,yang sekaligus adalah seorang Seniman Budaya Tatar Sunda “Ujang Hartono”,kini tengah menjalankan beberapa aturan baru yang cukup keras terhadap seluruh staf-stafnya di waktu jam keja Kantor Desa.
Kepala Desa Tanjungpura Ujang Hartono saat di jumpai Barak News Jumat (26/02) mengatakan,beberapa aturan baru tersebut yang saya tekankan kepada semua staf dari mulai disiplin dalam memakai pakaian seragam dan disiplin menjalankan pekerjaan serta disiplin tata tertib dan perilaku pada saat jam keja,apalagi dalam hal pelayanan terhadap warga masyarakat”ucapnya
Menurut Ujang,”kita harus Profesional ramah dan sopan,serta setiap permohonan warga masyarakat mengenai dokumen kependudukan dan lain sebagainya,yang sekiranya masih sesuai dengan aturan-aturan yang ada,jangan sampai ada yang merasa di persulit,agar kwalitas setiap kinerja ,dari mulai pelayanan,pembangunan dan juga program-pogram kerja lainnya,agar bisa di rasakan dan berarti bagi seluruh warga masyarakat”paparnya
Selanjutnya Ujang mengatakan,menurut aturan-aturannya juga harus sepeti itu dan wajib di patuhi,serta semua aturan jam kerja kantor desa itu,berlaku juga bagi saya sebagai Kades,jangan sampai ada rasa dan niat cuma numpang hidup saja,tanpa memikirkan dan mementingkan pekerjaan dan kebutuhan warga masyarakat,seperti halnya jam masuk dan pulang kerja banyak terjadi di beberapa kantor desa berbagai wilayah maupun daerah,dan tidak sedikit para oknum-oknum staf desa yang datang dan pulang kerja seenak hatinya,padahal sudah menjadi tuntutan kerja yang wajib di laksanakan,selain untuk kedisiplinan dirinya sendiri,hal itu juga sangat menentukan menyangkut maju dan mundurnya wilayah desa itu sendiri”ungkapnya
“beberapa bulan kebelakang sengaja saya sempat mengadakan rapat penting intern,yang intinya adalah sebuah Komitment kerja antara Kepala Desa dengan semua staf,bahkan saya tanya semua staf Komitmen mau seperti apa dengan saya,karena saya engga mau wilayah dan warga masyarakat jadi korban akibat kelalaian kerja aparat desa,sehingga pada saat rapat intern desa itu,saya tekankan dan katakan “Saya tidak mau ada pekerjaan di esok harikan,tidak bisa kerja benar dan profesional,silahkan mundur”harapnya dengan memainkan telunjuk tangan.(Deni)
Komentar