Berita Ciamis (Jawa Barat) – Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Ciamis, Drs Syarief Nurhidayat, M. Si, didampingi Kasi Kesmavet, Drh Asri Kurnia, mensinyalir sekarang banyak jajajan yang berbahaya. Apalagi jajanan yang ditambah bahan pewarna tekstil, akan membahayakan kesehatan. Karena itu, anak-anak sekolah selama ini menjadi sasaran penjualan jajanan harus berhati-hati dan waspada.
“Terutama jajanan yang merupakan pangan asal hewan. Bahan makanan dari ikan punya nilai gizi tinggi yang sangat diperlukan tubuh manusia. Namun pangan asal hewan juga punya potensi berbahaya. Diantaranya bahaya biologis dan kimia yang akan menimbulkan penyakit kepada manusia, ” ujar Syarief, di sela-sela qcara “Sosialisasi Tata Cara Pemilihan Jajanan Produk Pangan Asal Hewan (PAH) ,Ikan Yang Sehat Serta Pengenalan dan Pencegahan Penyakit Zoonosis (Penyakit Rabies) ” di SDN 1 Sagalaherang Kecamatan Panawangan, Jumat (21/2/2020).
Menurut Syarief, jajanan di lingkungan sekolah masih terdapat jajanan yang menggunakan zat pengawet dan zat pewarna yang sangat mencolok. Bahkan kadang jajanan sudah kadaluwarsa dan bau tengik. Ini yang harus diwaspadai agar anak-anak tidak menjadi korban jajanan.
“Lewat sosialisasi ini kami mengedukasi agar anak -anak sekolah punya wawasan tata cara memilih jajanan yang sehat. Insyaalloh ada dua sekolah lagi yang akan kami jadikan lokasi sosialisasi, ” ujar Syarief.
Selain masalah jajanan, kata Syarief, pihaknya juga mengedukasi masalah hewan kesayangan yang berpotensi menularkan penyakit rabies. Masih banyak anak-anak yang memelihara hewan kesayangan tapi belum tahu cara merawat dan memelihara dengan baik.
“Akhirnya banyak anak-anak yang terkena rabies dari hewan anjing, kucing dan hewan lainnya. Gigitan hewan ke manusia berpotensi menularkan penyakit rabies, karena itu kita harus memberi perhatian khusus, ” tambah Syarief. (Lis) **
Komentar