Ponorogo – Kunjungan anggota DPR RI dari dapil VII, Edhie Baskoro Yudhoyono kembali dilakukan. Pada kesempatan Kamis, 11 Agustus 2016 kemarin kunjungan Ibas dilakukan di Balai Desa Gelangkulon, Kecamatan Sampung, Ponorogo.
Terlihat hadir anggota DPRD Jatim dan Kabupaten Ponorogo dari Partai Demokrat, Pengurus DPD Partai Demokrat Jatim Sugiri Sancoko serta tak keinggalan jajaran muspika Kecamatan Sampung, tokoh masyarakat dan juga warga sekitar desa Gelangkulon.
Selain diarak naik Reyog, kehadiran Ibas disambut meriah dengan penampilan beragam seni budaya lokal mulai daru seni reyog, karawitan hingga tari gambyong. Nuansa budaya begitu kental bisa dirasakan saat kedatangan anggota DPR Pusat ini.
Surono, Kepala Desa Gelangkulon menyambut baik kehadiran anggota DPR RI ini. Dalam sambutannya berharap semoga kehadiran wakil rakyat ini dapat meningkatkan laju percepatan pembangunan daerah khususnya di desa gelangkulon. “Semoga kehadiran mas ibas ini bisa memberikan arti menuju yang lebih baik untuk kita semua,” harap Surono.
Ibas adalah anggota komisi X tersebut dalam kunjungannya terus berupaya dalan mendorong agar kesehatan bisa tetap terjaga, lingkungan bersih dan tetap menjaga posyandu tetap berjalan sebagaimana mestinya.
“Tak perlu khawatir dengan isu besar, seperti vaksin palsu, di setiap daerah sudah memiliki tim medis, bidan di daerahnya masing-masing. Jadi gak perlu khawatir,” jelas Ibas saat menyampaikan sambutan di hadapan undangan.
lebih lanjut, dia menjelaskan jika DPR RI mempunyai tugas dalam menyerap aspirasi dan mengawasi program pemerintah baik pendidikan, infrastruktur, kesehatan. “Ahamdulillah pembangunan kita terus diupayakan, tentunya sesuai dengan skala prioritas pembangunan,” jelasnya.
Tugas kedua, tambah ibas, menyusun anggaran bersama pemerintah juga menjadi tugas anggota dewan agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat. “Kita tidak mau anggaran yang berhubungan langsung dengan masyarakat dipangkas,” terangnya.
Terlebih penting dalam kunjungan Ibas ini, pihaknya melakukan sosialisasi Rancangan Undang-Undang Seni dan Kebudayaan Nasional. “Undang-Undang ini menjadi kerangka hukum untuk berpijaknya kebudayaan kita, diharapkan kebudayaan bisa terus berkembang dan terus lestari,” jelasnya.
Kita terus mendorong agar UU ini tidak kaku, sehingga harapan kita dari undang-undang-undang, setiap pelaku budaya juga memiki hak dan kewajiban memiliki dan melestarikannya.
Menurutnya, tanggung jawab pelestarian budaya bukan hanya pemerintah, tetapi semua kita memiliki tanggung jawab dalam pelestariannya. “Kita memiliki beragam budaya mari kita lestarikan, dari perbedaan seni dan budaya, kita tetap satu jua berkebangsaan indonesia. Sesuai dengan bhineka tunggal ika, berbeda-beda tetapi tetap satu juga,” pungkasnya.
Reses DPR RI, Edhie Bhaskoro Yudhoyono setelah sehari sebelumnya dilakukan kunjungan di Dukuh Japan dan lokasi pembangunan waduk bendo, berlanjut ke Desa Gelangkulon, tilik sekolah ke SMA Negeri Kauman dan melakukan kunjungan juga ke Masjid Tegalsari. (MUH NURCHOLIS)
Komentar