Panglima TNI Ajak Mahasiswa Antisipasi Ancaman dari Luar

BANDAR LAMPUNG – Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal TNI, Gatot Nurmantyo mengajak mahasiswa Lampung mengantisipasi ancaman yang tengah dihadapi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Ancaman besar itu bersumber dari luar, yakni keinginan bangsa lain menguasai sumber kekayaan alam Indonesia sebagai salah satu negara di kawasan ekuator (Khatulistiwa) dengan persedian energi hayati terbesar di dunia, kata Palingma TNI di hadapan sekitar enam ribu peserta kuliah umum di Gedung Serba Guna (GSG) Universitas Lampung (Unila), Selasa (26/4/2016).

Dalam kuliah umum yang juga dihadiri Gubernur Lampung, M Ridho Ficardo, Rektor Unila Hasriadi Mat Akin, dan para peserta dari kalangan mahasiswa dan masyarakat, Gatot memaparkan saat ini konflik di dunia 70% disebabkan karena krisis energi. Sehingga konflik banyak terjadi di negara-negara penghasil sumber daya alam minyak bumi.

Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal TNI, Gatot Nurmantyo
Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal TNI, Gatot Nurmantyo

Namun Gatot memaparkan data semakin pesatnya pertumbuhan manusia di dunia, minyak bumi akan habis di tahun 2056 dan hanya dapat digantikan dengan energi hayati. Negara-negara di kawasan ekuatorlah,

Menurut Gatot,menjadi negara dengan kekayaan energi hayati terbesar, termasuk Indonesia. Sehingga Ia menyebut konflik yang semula berlatarbelakang energi akan bergeser menjadi konflik tentang pangan, air, dan sumber energi hayati tersebut. Negara-negara yang tidak memiliki energi hayati tersebt akan berlomba menguasai Indonesia yang berada di kawasan khatulistiwa.

Oleh karenanya, Gatot meminta mahasiswa siap menghadapi ancaman tersebut dengan terus meningkatkan kapasitas dan bertindak seusai akal pikiran dan hati nurani.

Berbagai ancaman nyata yang juga harus dilawan di antaranya penyalahgunaan narkoba yang menyasar generasi muda. “Tujuannya adalah untuk membuat Indonesia loss generation dan geenerasi tidak berkualitas,” kata Panglima.

“Indonesia tidak bisa dihancurkan dari luar, tetapi dari dalam sendiri,” ujarnya yang mengadakan kuliah umum serpa di 32 Unversitas di Indonesia sejak 2014.

Sementara itu, Rektor Unila, Hasriadi Mat Akin, menyebut Unila saat ini memiliki sekitar 32.000 mahasiswa. Sesuatu yang menurutnya dapat menjadi modal membangun bangsa, karena merekalah yang kemudian akan menggantikan para pemimpin-pemimpin saat ini.

Sementara, Gubernur Lampung M. Rodho Ficardo menyebut mahasiswa sebagai kaum cendekia harus berada di garda terdepan yang akan turut membangun provinsi Lampung dan menciptakan mensejahterakan bagi masyarakat di Provinsi yang juga gerbang Sumatera.(Taufik) No ratings yet.

Nilai Kualitas Konten

Komentar