BANJARSARI – Program Kemendikbud tentang pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) atau disebut juga Computer Based Test (CBT) masih perlu waktu agar dapat terlaksana serta terjadi pemerataan di tiap daerah baik di tingkat SLTP maupun SLTA. Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) adalah sistem pelaksanaan ujian nasional dengan menggunakan komputer sebagai media ujiannya. Dalam pelaksanaannya, UNBK berbeda dengan sistem ujian nasional berbasis kertas atau Paper Based Test (PBT) yang selama ini sudah berjalan.
Untuk UN tahun 2016 tingkat SLTP se-derajat di Kecamatan Banjarsari berlangsung sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Sebanyak 840 Siswa SMP di 4 sekolah yang ada di Komisariat 7 SMP se- Kecamatan Banjarsari masih memberlakukan Ujian Nasional berbasis kertas atau Paper Based Test (PBT).
Kepala SMPN 3 Banjarsari, Dedi Suhyadi mengatakan ada tiga faktor yang dapat mempengaruhi UNBK, yakni sarana dan prasarana yang memadai,tingkat pendidik yang kompeten di bidang IT dan keamanan. “Kendala sejauh ini belum ada, kalaupun akan menggunakan sistem komputer, sarpras yang harus diperhatikan, kemanan serta tenaga pendidik,” ucapnya di ruangan panitia kepada baraknews.com, Selasa (10/5) pagi.
Hal senada juga diungkapkan oleh panitia Ujian Nasional dari SMPN 4 Banjarsari, Bambang Sono yang mengatakan UNBK harus didukung oleh sarana dan prasarana yang mampu menunjang kelancaran Ujian Nasional. “Ya kalau sudah ada sepertiga komputer dari jumlah siswa, kita siap laksanakan UNBK,” paparnya.
Sementara itu, Ketua Komisariat 7 SMP se-Kecamatan Banjarsari, H. Andang mengatakan mulai tahun 2017 sudah harus ada SLTP yang melaksanakan Ujian Nasional dengan sistem CBT. “Mulai 2017, harus ada yang melaksanakan Ujianp Nasional dengan sistem komputer di tingkat SLTP,” kata Ketua Komisariat yang sekaligus sebagai Kepala SMPN 1 Banjarsari di ruangannya.
Andang juga menambahkan, banyak hal yang perlu dierhatikan jika memang sudah melaksanakan UNBK selain dari sarana dan prasarana, diantaranya kesiapan siswa dalam menghadapi kemajuan teknologi serta koneksi internet bagi sekolah-sekolah yang jauh dari pusat kota. “Untuk sekolah yang jauh bagaimana, jangankan untuk koneksi internet, untuk sinyal HP saja sulit,” pungkasnya. (Bayu Eriga)
Komentar