Berita Kalianda (Lampung) — Kantor syahbandar dan otoritas pelabuhan (KSOP) Kelas V Bakauheni mengingatkan akan potensi ancaman gelombang tinggi. Kewaspadaan terutama di perairan Selat Sunda bagian selatan pada Sabtu dan Minggu, 11-12 April 2020
“Gelombang laut setinggi 2,5 – 4,0 meter beresiko tinggi terhadap perahu nelayan, kapal tongkang, dan kapal ferry. Untuk itu kami minta, terutama nelayan agar tidak beraktivitas diperairan tersebut, ” kata kepala KSOP kelas V Bakauheni, Iwan Syahrial kepada Lampost.co, Sabtu, 11 April 2020.
Gelombang laut cukup tinggi itu ujarnya disebabkan oleh pola angin yang bertiup dari wilayah Indonesia bagian utara – Timur dengan kecepatan 5 – 20 knot. sedangkan dari wilayah selatan angin dari Barat Daya – Barat Laut dengan kecepatan 5 – 25 Knot. Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar perairan sekitar GAK dan perairan selatan Banten.
“Ketinggian gelombang 4 meter dan kecepatan angn 25 knot itu aman untuk aktivitas pelayaran kapal berukuran besar seperti Kapal Kargo ataupun Kapal Pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m). Sementara risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran perahu nelayan, kapal tongkang dan kapal ferry,” ungkap Iwan.
Sedangkan untuk wilayah perairan selat sunda bagian utara yang merupakan jalur lintasan kapal feri tujuan Pelabuhan Bakauheni- Merak masih aman untuk aktivitas pelayaran. Saat ini, jelas Iwan, Angin di wilayah Selat Sunda bagian Utara pada umumnya bertiup dari Selatan – Barat dengan kecepatan 2 – 15 knot dengan ketinggian gelombang laut berkisar antara 0,5 -1,5 meter.
“Hari ini cuaca berawan dengan kondisi perairan yang mendukung untuk aktivitas pelayaran kapal feri, ” pungkasnya.(Sumber Lampos.co.id)
Komentar