Ketum PPWI Hadiri Undangan Bukber Kedubes Maroko

JAKARTA,(BARAK) – Ketua Umum PPWI Wilson Lalengke, yang adalah juga Ketua Persaudaraan Indonesia-Sahara-Maroko (Persisma), berkesempatan menghadiri undangan Iftar (berbuka puasa) bersama di Kediaman Resmi Duta Besar Kerajaan Maroko untuk Indonesia, H.E. Mr. Oubadia Benadbellah, Kamis, 15 Juni 2017. Acara yang dimulai sejak pukul 17.30 Wib itu diawali dengan temu-ramah dengan Bapak Dubes Maroko, sekaligus sebagai ajang perkenalan karena beliau belum lama menjabat sebagai Dubes Maroko di Indonesia.

Hadir pula pada kesempatan tersebut, Bapak Dino Patti Djalal, mantan Dubes Indonesia untuk Amerika Serikat, bersama istri, dan sejumlah wartawan senior dari berbagai media nasional dan internasional. Sementara dari pihak Kedutaan Besar Maroko, hadir Konsuler Mr. Mostafa Nakhloui bersama beberapa diplomat senior dan wartawan Maroko.

Ketum PPWI  Wilson Lalengke  Hadiri Undangan Bukber Kedubes Maroko

Setelah masuk waktu berbuka puasa, yakni pada pukul 17.48 wib, Mr. Benadbellah, demikian beliau disapa, mempersilahkan para tamu undangan untuk bersama-sama menikmati hidangan berbuka. Berbagai panganan ringan khas Maroko tersedia bagi para tamu untuk membatalkan puasa memasuki waktu sholat magribh tersebut. Seperti umumnya di kalangan Muslim Timur Tengah, kurma dan susu segar makanan favorit saat berbuka. Tidak ketinggalan disediakan pula B’sarra, yakni sejenis sup yang berbahan dasar kacang-kacangan. Semuanya lezat dan nikmat.

Usai melaksanakan ibadah sholat, semua yang hadir kemudian berkumpul kembali di seputaran meja tempat makanan berbuka puasa. Sambil melanjutkan makan-minum ringan yang masih tersedia cukup banyak, diskusi ringan saling bertukar pikiran dan pendapat menghiasi suasana saat itu. Ibarat piring bertemu sendok, maka amat cocoklah setiap peserta bisa berdiskusi dengan hangat karena latar belakang masing-masing yang notabene para diplomat dan wartawan bertemu. Persoalan hangat Timur Tengah, khususnya masalah Qatar dan dunia Arab menjadi topik yang renyah jadi pembicaraan.

Setelah berjalan sekitar 30 menit bercengkerama, para tamu kemudian dipersilahkan untuk makan malam bersama Bapak Dubes. Beragam menu makanan khas Maroko disajikan, termasuk berbagai macam salad, zaalouk, dan khobz. Yang terakhir ini adalah roti berbentuk bulat yang merupakan salah satu makanan pokok di Maroko. Rasanya belum lengkap jika belum menikmati “makanan berat” tradisional Maroko yang bernama couscous.

Sambil mengambil makanan, para tamu juga bisa meminta penjelasan dari para pelayan dan chef tentang nama hidangan dan bahan dasarnya. Couscous (baca: kuskus) misalnya, dijelaskan sebagai salah satu hidangan yang paling populer di Maroko. Tekstur couscous hampir mirip dengan nasi, namun lebih lembut dan merupakan pengganti nasi. Couscous umumnya disajikan dengan daging dan sayuran yang direbus, dan diletakkan pada bagian atas.

Usai makan malam, masih tersedia waktu sekitar satu jam bagi para tamu yang hadir untuk berdiskusi, mengakrabkan diri satu sama lain, terutama antara tamu warga Indonesia dengan para diplomat Maroko yang hadir saat itu. Kehadiran Bapak Dino Patti Djalal menjadikan pertemuan berbuka puasa itu lebih semarak, terutama karena pasangan suami-istri yang lama bertugas di Amerika Serikat itu, adalah sahabat lama dari Mr. Oubadia Benadbellah.

Sebelum para tamu pulang ke rumah masing-masing, acara ditutup dengan berfoto bersama. (RED/(AL))

  No ratings yet.

Nilai Kualitas Konten

Komentar