Berita Ciamis (Jawa Barat) – Sumber mata air yang berada di Gunung Sawal harus dilestarikan agar kebutuhan air masyarakat Ciamis selalu terjamin. Hulu sungai di Gunung Sawal harus dirawat dengan tanaman yang menyerap air. Gunung Sawal yang selama dijadikan hutan pinus harus diimbangi dengan tanaman aren.
Demikian dikatakan Ketua DPRD Ciamis, H. Nanang Permana, SH, yang juga Ketua DPC PDIP Ciamis, dalam acara lanjutan penanaman pohon aren, di lereng Gunung Sawal, Selasa (25/2/2020). Terselenggaranya acara penanaman pohon aren ini diprakarsai Forum Komunikasi Kepedulian untuk Gunung Sawal (FOKKUS).
Menurut Nanang, Gunung Sawal menyimpan jutaan kubik air yang dialirkan lewat sungai-sungai. Sejak dahulu masyarakat Ciamis tidak pernah kekurangan air walaupun kemarau panjang. Namun sejak tahun 1980 ketika Gunung Sawal dijadikan hutan pinus, debit air di Gunung Sawal menyusut.
“Tanaman pinus tidak bisa menyimpan air. Karena itu, untuk mengimbangi tanaman pinus, kami menggerakkan masyarakat untuk menanam pohon aren. Berdasarkan penelitian, pohon aren bisa menyimpan air,” ujar Nanang.
“Pemerintah Kabupaten Ciamis sudah mengusulkan Gunung Sawal sebagai hutan lindung. Kalau Gunung Sawal tetap dijadikan sumber ekonomi berbasis kayu, kelak persediaan air bagi masyarakat akan terganggu,” ujar Nanang.
Dikatakan Nanang, hingga akhir tahun 2020 ditargetkan sudah tertanam sejuta pohon aren. Ke depan bukan hanya Gunung Sawal yang akan dijadikan lokasi penanaman pohon aren, Gunung Madati dan Gunung Gegerbentang juga akan dijadikan habitat pohon aren.
Menurut Nanang, gerakan menanam pohon aren di Desa Tanjungsari ini selain mengedukasi masyarakat untuk tanam pohon aren, juga untuk memperingati harlah PDIP ke 47.
“Kami juga melibatkan kader PDIP dalam acara lanjutan penanaman pohon aren Di Desa Tanjungsari Kacamatan Sadananya. Ini sebagai wujud rasa syukur kami memperingati 47 tahun PDIP. Kami bangga bisa menjadi bagian dari gerakan lingkungan untuk menyelamatkan Gunung Sawal, “ujar Nanang. (Lis)
Komentar