Ketua Bhayangkari Polres Muratara Resmikan Rumah Baca Kemala dan berikan bantuan WiFi ke mess SAD

Berita Kab.MURATARA– Ketua Bhayangkari Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) provinsi Sumatera Selatan, Ny Endang Eko meresmikan taman baca di Mess Suku Anak Dalam (SAD) Desa Lawang Agung, Kecamatan Rupit kabupaten Muratara, Selasa (17/11/2020).

Selain meresmikan rumah baca, juga memberikan bantuan Wifi gratis. Bantuan sosial yang diberikan. Bertujuan untuk membantu anak – anak SAD dalam belajar dan mengenyam pendidikan.

Ny. Endang Eko dan rombongan tiba di Mess SAD sekitar pukul 13.00 WIB. Usai meresmikan, Dia mengaku cukup senang bisa berbagi bersama anak – anak SAD di wilayah Kabupaten Muratara.

“Agenda kita hari ini, meresmikan taman baca Kemala. Sekaligus memberikan bantuan Wifi gratis bagi anak – anak di asrama. Kita harapkan bantuan yang diberikan ini, bisa bermanfaat dan membantu anak – anak dalam proses belajar mengajar” katanya.

Ny. Endang Eko juga mengharapkan,kedepan ada salah satu dari anak – anak yang saat ini mengenyam pendidikan di Mess SAD, bisa menjadi pemimpin di Muratara. Tidak hanya itu, Dia berharap anak – anak ini juga ada yang menjadi anggota kepolisian.

“Pendidikan ini sangat penting. Jadi, kita sangat mensuport penuh untuk pendidikan anak – anak” tegasnya.

Ditempat yang sama, pengurus mess SAD Ahmad Sumato menyampaikan kegembiraan dan terima kasihnya atas bantuan buku untuk taman baca Kemala dan Wifi Gratis dari Bhayangkari Polres Muratara.

“Kami sudah diperhatikan, dan tentunya bantuan ini sangat membantu anak – anak di Mess SAD. Anak – anak sangat termotivasi untuk membaca” ucapnya.

Dia menuturkan, selama ini memang sarana baca masih minim di Mess SAD. Namun, dengan adanya bantuan buku dan bantuan lainnya. Tentu saja di Mess SAD ini sangat terbantu.

“Sekarang ada 85 anak yang sekolah di Mess SAD, mulai dari SD hingga SMA dan kelas paket. Sementara 17 anak sudah tamat sekolah. Tahun ini kita tetap menerima pelajar SAD untuk masuk tahun ajaran baru” jelasnya.

Sebagai pengurus Mess SAD, sambungnya, memang membutuhkan tenaga ekstra untuk mengajak anak – anak SAD belajar di Asrama. Dibutuhkan pendekatan khusus agar anak SAD mau belajar.

“Untuk mengajak mereka mau belajar di asrama, kami memang harus menggunakan pendekatan khusus. Bagaimana membuat mereka itu betah tinggal disini hingga tamat sekolah” Tutupnya.

Jurnalis; David No ratings yet.

Nilai Kualitas Konten