Berita Kab.MURATARA– Atasi masalah krisis air bersih di 82 Desa di kabupaten Musi Rawas Utara (muratara) provinsi Sumatra Selatan, Pemerintah Daerah muratara bangun 78 jaringan Pamsimas di seluruh desa yang ada diwilayah Kabupaten Muratara. Warga mengaku keberadaan Pamsimas di desa mereka, setidaknya mampu memberikan harapan di tengah musim kemarau.
Teritorial wilayah Kabupaten Muratara, diantara dataran perbukitan dan lahan gambut menjadi salah satu ciri khusus daerah yang sering alami kekeringan. Namun dalam lima tahun terakhir, pemerintah daerah berusaha mengatasi masalah air bersih itu dengan pengadaan Pamsimas.
Mulai 2016-2020, Pemerintah Daerah sudah membangun 78 Pansimas yang tersebar di 82 desa, ditambah sekitar 25 Pamsimas bangunan warisan kabupaten Induk.
Koorlip pembangunan Pansimas Muratara, Rinto sebelumnya memaparkan. Kabupaten Muratara dulunya memang termasuk zona yang rawan kerisis air bersih, selain banyak di dapati areal gambut di wilayah ini juga di dapati lahan padat bebatuan.
Menurutnya, ada dua program yang diterapkan untuk mengatasi krisis air bersih, seperti pompanisasi menggunakan sumur bor dan penyulingan air sungai. “Rata-rata kita pakai sistem bor, hanya beberapa desa saja yang pakai penyulingan air sungai. Sistem bor memang mendominasi, karena banyak warga mengajukan dengan alasan aliran sungai di wilayah Muratara sudah banyak tercemar dan tidak bagus untuk di jadikan air konsumsi,” paparnya.
Bupati Muratara Syarif Hidayat, menegaskan sudah sejak awal mereka menjabat selaku penjabat negara di Muratara. Kabupaten ini masih banyak membutuhkan perhatian, baik berupa infrastruktur dasar, jalan, jembatan, air bersih, pendidikan, kesehatan dan listrik.
Dan Sehingga secara tegas Pemerintah di bawah kepemimpinan Syarif Hidayat, mengambil kebijakan mendahulukan pembangunan infrastruktur dasar.
“Ada yang bertanya kenapa Bupati belum membangun kantor di Muratara. Itu memang belum saya lakukan, saya sengaja memprioritaskan pembangunan untuk masyarakat terlebih dulu. Kalau saya membangun kantor di tahun pertama menjabat, nanti masyarakat berkata bupati bagus sekali duduk di kantor be AC, sementara jalan masyarakat masih jelek, sarana air bersih tidak ada, PLN belum ada, jembatan rusak,” jelasnya.
Sementara itu dampak pembangunan Pamsimas di beragam Desa di Muratara, kini mulai dirasakan warga. seperti yang diungkapkan Kosim warga Karang Dapo. Dia menuturkan, saat ini Pamsimas di desa mereka sudah bisa dimanfaatkan.
Sebelumnya warga di desa mereka selalu kesulitan untuk mendapatkan air bersih, terlebih lagi saat menghadapi musim kemarau. Karena ada wilayah permukiman warga cukup jauh dari aliran sungai, “Sekarang Pamsimasnya sudah bisa di manfaatkan warga, airnya bagus dan jernih. Tidak lagi mengambil dari air sungai rawas, airnya galak keruh,” timpalnya.
Dia mengatakan, Penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas), merupakan program yang cukup tepat dilaksankan Pemerintah di wilayah kabupaten Muratara. Pasalnya, tidak setiap desa di wilayah Muratara di lintasi aliran sungai.”Sangat tepat, tidak setiap desa itu dekat dengan aliran sungi. Kadang ada desa yang jauh dari sungai,” tutupnya.
Pencapaian program pembangunan dasar di wilayah Kabupaten Muratara ini, sempat mendapat reson positif dari pemerintah Provinsi. Kondiai itu secara langsung di lontarkan Gubernur Sumsel Herman Deru saat melakukan lawatan kerja ke Kabupaten Muratara.
Gubernur Sumsel, Herman Deru mengomentari, meskipun kabupaten Muratara sebagi kabupaten baru di wilayah Sumsel. Namun sudah banyak peningkatan pembangunan disetiap sisi.
“Saya selalu menilai kinerja tiap bupati walikota di wilayah Sumsel, di sini ada pak Syarif. Saya akui pak Syarif ini orangnya energik dan semangatnya luanr biasa untuk membangun daerah Muratara ini” tutupnya
jurnalis: David