KABUPATEN TASIKMALAYA – Pekerjaan proyek rencana perumahan bersubsidi diarea pinggir Jalan Raya utama Rajapolah Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya,yang kini tengah berjalan pengurugan lahannya seluas kurang lebih dua hetare,akibat tidak profesional dalam mengerjakan pengurugannya yang membuat saluran air di sungai walungan cimanggung tersendat,sehingga membuat banyak warga emosi dan mendatangi lokasi proyeknya.
Nana ketua Rw 04 Kampung Cimanggung Desa Manggungsari Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya saat diwawancarai wartawan Baraknews.com sabtu (14/05) dirumah kediamannya mengatakan,pekerjaan proyek dalam pengarugan lahannya yang rencana untuk perumahan bersubsidi itu,beberapa hari yang lalu pernah datang berkoordinasi ke rumah saya,terkait akan dilaksanakannya pengarugan lahan sawah didekat proyek itu,karna di lokasi sawahnya kebetulan ada lubang saluran air sebesar satu meter yang biasa mengalirkan air ke wilayah Kampung Cimanggung ,mereka minta ijin saluran airnya untuk di pasang bes lubang beton,dan hasil koordinasi rempugan dengan warga disini smuanya setuju,asal airnya tetap mengalir dan jangan sampai tersumbat.
Kata Nana,aliran airnya selalu dipakai keseharian kepentingan warga, untuk mengairi balong-balongnya dan juga airnya ada yang suka di pakai mandi warga di pancurannya,otomatis sangat di perlukan sekali dong, “Air itu kan keperluan utama kehidupan manusia,makanya jangan sampai demi kepentingan keuntungan perusahaan atau apa,warga sekitar yang jadi korban” kata Nana dengan muka emosi
Salahnya pekerja proyek itu sambung Nana,setelah memasang jalur bes lubang betonnya menuju saluran air yang sudah ada,tiba-tiba ujung sungai cimanggungnya diurug sementara untuk mengerjakan pondasi pinggir sungainya,otomatis air yang biasa mengalir ke wilayah kampung cimanggung ini tersumbat,dan balong-balong milik warga disini pada surut,ya warga pun jadi pada emosi dan kumpul sekitar 70 orang untuk mentangi lokasi proyek itu,untuk meminta aliran air ke kampung cimanggung jangan disumbat gara-gara adanya proyek itu,apapun alasannya.,”Jelas Nana
H.Uk Somantri Kades Manggungsari tersebut yang mempasilitasi emosi warganya,seharusnya perusahaan harus profesional mengarahkan ataupun memberi lembaran bestek pada pekerjanya dilapangan,serta harus bisa sangat merinci apa yang bisa mengganggu kehidupan warga di sekitar lokasi proyeknya terutama saluran air,karna sudah jelas bahwa air itu biasa di katakan no satu dalam kepentingan hidup manusia,”Air itu kepentingan manusia,Jadi jangan di sumbat dan harus di utamakan” kata H.UK
Pelaksana proyek tersebut Agus Sukradinata (47) asli wilayah Bandung saat di konfirmasi menerangkan ,tersumbatnya aliran air dari sungai menuju wilayah kampung cimanggung itu,sebetulnya tidak di sengaja sama sekali,mungkin pas hari jum’at (13/05) kemarin semua pekerjanya libur,karena setiap hari jum’at pekerja di proyek ini di liburkan semuanya,mungkin pada saat libur itu ada sedikit longsor di sungai cimanggungnya sehingga membuat aliran air menuju kampung cimanggung itu tersumbat,”tapi dari tadi juga sudah di betulkan,airnya sudah mengalir ke kampung itu seperti biasa” kata Agus
Disinggung perihal ijin lingkungan dan dugaan lokasi zona hijau,Andi Lala. M A,Kepala Desa Sukaraja Kecamatan Rajapolah tersebut mengatakan,mengenai ijin lingkungan warga sekitar tentang proyek itu,ijin lingkungannya sudah jelas dan sudah ada,cuma sebagian ada yang masih dalam proses,kemudian mengenai Lokasinya Zona Hijau ataupun Zona bebas, “saya sudah sarankan dari jauh-jauh hari kepada pihak proyeknya,agar di ketahui dulu apakah lokasinya zona Hijau ,zona Bebas,karna hal itu bukan kewenangan tingkat saya,itu harus ke pihak kabupaten langsung. kata Andi (Deni)
Komentar