Baraknews OKU Selatan, Muaradua – Kapolres OKU Selatan AKBP Indra Arya Yudha, SH., SIK., MH., himbau kepada seluruh masyarakat wilayah OKU Selatan untuk waspada kejahatan Phising. Kejahatan ini berbasis ITE karna melakukan pencurian data melalui pesan Whatsapp.
WhatsApp menjadi salah satu platform yang kerap digunakan pelaku kejahatan siber untuk memuluskan aksinya. Belakangan marak kasus peretasan WhatsApp. Pelaku menggunakan akun korban untuk kejahatan, umumnya dengan meminta sejumlah uang ke rekan-rekan korban pembajakan.
“Yah, sekarang pencurian data sudah mengubah cara lagi, mereka tak lagi pakai program.APK. Sekarang mereka berlatih menggunakan format program.Pdf,” ungkapnya.
AKBP Indra menjelaskan ada beberapa tips mencegah kejahatan phising via WhatsApp. Salah satunya jika mendapat kiriman pesan WhatsApp tidak diketahui secara jelas pengirimnya, berkas tersebut tidak dibuka.
“Jika formatnya tidak jelas berbentuk Pdf, ada potensi format Pdf itu palsu, jangan dibuka,” ungkapnya.
“Program .PDF yang asli selalu ditulis dengan huruf kecil semua yaitu .pdf,” jelasnya.
Disisi lain, kejahatan phising lain yang bisa menyebabkan smartphone kita terkena hack. Yakni pertama yakni jangan memberikan kode OTP (One Time Password) kepada siapapun termasuk orang yang mengaku dari petugas salah satu provider telepon atau bank. Karena pada dasarnya mereka adalah pelaku. Karena hanya pelaku yang tertarik dengan kode OTP saudara, yang lain tidak ada.
Kedua, segera aktifkan Two Step Verification dengan cara, masuk ke “Setting”, pilih “Two Step Verification”, masukkan kode PIN sebanyak 6 digit, konfirmasi kode PIN, masukkan alamat email, konfirmasi alamat email.
Ketiga, jangan berikan kode PIN kepada orang lain, karena hanya pelaku yang mengingini kode PIN tersebut. Terakhir yang keempat yakni jangan mengklik link tautan atau URL tidak dikenal, lebih baik diabaikan saja. (HR)