Cerita Haru, Warga Papua Saat Perpisahan Dengan Satgas Yonif 411

Berita TNI109 Dilihat

Berita  Maluku-Papua — Suasana sedih dan haru mewarnai perpisahan dan pamitan anggota Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Sektor Selatan Kabupaten Merauke Yonif MR 411/Pdw Kostrad yang akan kembali ke satuannya di Kota Salatiga dengan masyarakat di perbatasan RI-PNG. Demikian diungkapkan Dansatgas Yonif MR 411/Pdw Kostrad Mayor Inf Rizky Aditya S.Sos., M.Han., dalam sebuah kesempatan saat dalam perjalanan berlayar menggunakan KRI Banda Aceh-593 tepatnya di Timika, Papua, Jumat (26/6).

Dansatgas menyampaikan, ikatan batin yang sedemikian erat antara Satgas dan masyarakat, melahirkan momen-momen penuh cinta dan kasih sayang. Hal ini selaras dengan motto Satgas sejak awal bertugas, yakni “Menjaga NKRI dengan menghadirkan kebahagiaan di perbatasan Papua”.   “Hubungan yang telah dibangun selama 11 bulan melahirkan kepercayaan dan membuat masyarakat menganggap personel Satgas Yonif MR 411/Pdw Kostrad seperti keluarganya sendiri. Sehingga tali silaturahmi yang erat tersebut, membuat masyarakat merasa berat hati melepaskan pasukan kembali ke home base,” ucapnya.

Salah satunya, Mama Tabita Dakujai (45) warga Kampung Kirely istri dari Ketua Adat Suku Yeinan, yang menangis dan memeluk erat para personel saat dipamiti akan pulang ke satuan asalnya, setelah serah terima tugas dengan Satgas Yonif 125/Si’mbisa. “Warga mengaku senang dan merasa sangat terbantu akan kehadiran kami disini. Walaupun dengan berat hati, kami harus kembali ke Salatiga, karena tugas kami telah usai sebagai Satgas Pamtas. Kami sangat berterima kasih dan bangga kepada masyarakat yang telah menerima kami dengan baik, serta ikut mendukung kami dalam menjalankan tugas,” tutur Mayor Rizky (Sumber puspen TNI) No ratings yet.

Nilai Kualitas Konten

Komentar