Tuti Arwati Putri Indramayu Bacaleg DPR RI PBB

Baraknews I Jakarta – Di tengah kesibukan Bacaleg DPR RI PBB, Dra. Hj. Tuti Arwati mengurus kelengkapan dekumen Bacaleg DPR RI, Surat Keterangan Kesehatan, ditemui di arena RSUD Keramat Jati Jakarta Timur, Selasa, 13/06/2024.

“Lagi nunggu hasil test kesehatan mas”, katanya sa’at mulai disapa Baraknews. “Alhamdulillah dalam proses pemeriksaan kesehatan, meliputi sehat jasmani dan rohani serta narkoba berjalan dengan lancar, tanpa ada hambatan. Pelayanan di Rumah Sakit ini cukup baik, profesional dan ramah”, komentarnya menyangkut pelayanan publik.

“Saya dulu sebagai tenaga edukatif di Madrasah Aliyah Negeri 3 (MAN 3) Jakarta. Sudah beberapa tahun pensiun dari sini, tapi masih aktif mengajar di tempat lain. Iya basis kita Guru. Alhamdulillah masih sehat, kita tetap berbagi ilmu kepada generasi kita”, katanya dengan idealisme.

“Sekarang saya ikut nyaleg untuk DPR RI lewat PBB. Tolong do’akan semoga PBB ini lolos ambang batas Parlemen, 4% dan kita masuk dalam bagian itu”, katanya berharap. “Sudah 3 kali pemilu partai ini tidak masuk parlemen, lantaran tidak mencapai 4%. Saya memang bukan fungsionaris, tapi merasa ingin ikut ambil bagian dalam hal ini”, imbuhnya.

Menurut Dra. Hj. Tuti Arwati Putri Indramayu yang berasal dari Keluarga H. Dharmawihadi, Eretan tokoh masyarakat yang lebih dikenal Haji Dharma. Ia terobsesi untuk berperan lebih besar buat pembangunan di Bidang Pendidikan. “Masih banyak perundang-undangan pendidikan yang perlu kita benahi, baik berdampak pada peserta didik maupun kepada tenaga pendidik. Sebab keduanya ini inheren, satu kesatuan yang tidak dipisahkan”, katanya.

“Sebagai contoh di suatu daerah, misalnya Jakarta, Tunjangan kesejahteraan antara guru yang di bawah Dikbud dengan yang di bawah Kemenag, sangat jauh. Malah untuk yang di bawah Kemenag dikategorikan Dana Kerohiman. Waduh, padahal mau jujur, guru yang di bawah Kemenag lebih menekankan pembinaan mentalitas, bukan hanya kecerdasan. Pembangunan Mentalitas sangat menentu SDM pembangunan mendatang. Sekarang ini banyak contoh, akibat mentalitas rendah atau tidak cukup samasekali. Banyak terjadi hal-hal yang tidak layak dalam konteks agama dan etika moral, sebut saja korupsi “, katanya dengan semangat.

Menyinggung untuk kontribusi terhadap pembangunan daerah. Dapil Jabar VIII meliputi Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon dan Kabupaten Indramayu. “Masa depan ketiga dalam Dapil saya ini akan menuju menjadi sebuah provinsi baru, termasuk juga Kabupaten Indramayu mekar ada Indramayu Barat. Daerah Otonom Baru (DOB) baru seperti ini pasti pembangunan awalnya menyangkut seluruh sektor. Saya akan ikut mempercepatkannya dari pusat. Kekuatan, potensi daerah dan dari pusat kita sinergikan”, katanya dengan sangat luar biasa.

“Harapan kami, semoga sahabat, teman dan keluarga bisa ikut mendorong perolehan suara maksimal”, kata ibu yang masa mudanya banyak menghabiskan waktu sekolahnya di Cirebon.

(H. Azkar Badri) 5/5 (2)

Nilai Kualitas Konten