Jakarta Baraknews.com – Berdasarkan informasi (tabayyun) atas kasus begal vs oknum TNI yang disebar-luaskan dalam bentuk video penyiksaan 3 remaja oleh oknum TNI beberapa hari lalu, diketahui fakta lapangan, sebagai berikut:
1. Tiga remaja yg disiksa, ditelanjangi, dicambuk, merayap dengan punggung di bagian bawah, dan disiram (air) adalah orang baik-baik, bukan kawanan begal. Mereka adalah Iksan Ansari (17), Sulaiman (19), dan Afdal (18).
2. Ketiga remaja tersebut justru adalah orang yg peduli sesama, yang mengejar mobil sedan pelaku tabrak lari, yang baru saja menabrak sepeda motor warga lainnya.
3. Pengendara sedan pelaku tabrak lari itu adalah cucu purnawiran Jenderal TNI George Toisutta.
4. Tempat kejadian di Makassar, Sulawesi Selatan, pada hari Minggu, 16 April 2017 lalu.
Info terkait lihat di sini: http://news.inikata.com/read/2017/04/17/20702/cerita-pahlawan-yang-babak-belur-karena-dituduh-pelaku-begal.
Terkait kasus main hakim sendiri oleh oknum TNI dan beberapa warga terhadap para remaja tersebut, Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional Persatuan Pewarta Warga Indonesia (DPN PPWI) Wilson Lalengke, S.Pd, M.Sc, MA, menyatakan sangat prihatin dan menyayangkan kejadian memilukan itu. Alumni PPRA-48 Lemhannas Republik Indonesia Tahun 2012 ini mengaku miris mengetahui kejadian itu dan mengecam keras perilaku para oknum TNI, bersama oknum sekuriti dan warga lainnya, yg main hakim sendiri.
“Saya sangat sedih dan miris melihat oknum tentara, aparat negara, yang seharusnya melindungi anak-anak bangsa ini, terlibat dalam menyiksa sesamanya sebangsa dan setanah air, dengan tanpa rasa belas kasihan, tanpa hati,” ujar Wilson melalui telepon selulernya.
Lebih memprihatinkan lagi, sambung lulusan Utrecht University, Belanda itu, karena penyiksaan tersebut dilakukan tanpa mencari informasi yang memadai tentang apa sesungguhnya yang dilakukan ketiga remaja itu.
Wilson Lalengke yang merupakan seorang trainer jurnalistik bagi ribuan anggota TNI, POLRI, mahasiswa, guru, wartawan dan berbagai kalangan lainnya itu,menghimbau semua pihak, agar cerdas dalam menerima dan merespon informasi. “Saya menghimbau kepada semua elemen bangsa, TNI/Polri, PNS, guru/dosen, hingga masyarakat kebanyakan, agar cerdaslah dalam menerima dan merespon informasi. Cari informasi sebanyak-banyaknya, secukup-cukupnya,selengkap mungkin, juga tidak reaktif, langsung main pukul dan menyiksa orang lain sesukanya,” imbuhnya.
Selanjutnya, atas nama PPWI, Wilson yang adalah juga sebagai pembina/penasehat dari puluhan media massa itu, berharap dan mendoakan semoga para korban penyiksaan oknum TNI tersebut mendapatkan keadilan dan segera pulih dari cedera dan trauma yang mereka derita. “Atas nama PPWI, saya mendoakan semoga para korban segera pulih dari derita fisik dan psikis akibat penyiksaan para oknum itu. Juga, kita meminta institusi TNI dan aparat terkait untuk segera memproses kasus tersebut, menindak tegas semua yang terlibat,” pungkas Wilson. (Afs82)
Komentar