KABUPATEN CIREBON – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Bela Bangsa (BB) Cirebon melaporkan proyek Bendung Kuningan bernilai Rp.461 miliar (Multiyear Tahun 2012-2017) di Kecamatan Cibinbing Kabupaten Kuningan Jabar,saat ini dalam kondisi tidak capai proges.
Hasil investigasi dilokasi, menyebutkan proyek sudah empat tahun berjalan dan telah mengeluarkan anggaran (APBN) sekira Rp.150 miliar, ternyata progresnya baru pembukaan akses jalan, kata Ketua LSM BB Cirebon, Setiawan Kaltara kepada media ini Jum’at (15/4) di kantornya.

Menurutnya, masih banyak lahan (tanah) masyarakat yang terkena proyek ternyata belum dibebaskan. guna pembangunan Bendung Kuningan tersebut. “Mungkin itulah penyebab pembangunan Bendung Kuningan tidak capai progres. Apalagi sebagian besar lahan dilokasi tersebut, merupakan lahan milik Perhutani”, ungkapnya
Seharusnya pihak pengguna barang menjelaskan dalam rencana pembangunan Bendung Kuningan itu kepada masyarakat,agar tidak terjadi praduga-praduga negative terhadap pihak Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung (BBWSCC) Cirebon sebagai pelaksana proyek .
Setelah melihat progres selama empat tahun berjalan ternyata dikabarkan telah menelan anggaran sekira Rp.150 miliar. Anggaran itu berasal dari uang rakyat, maka wajib dipertanggungjawabkan ,sebab hasil pekerjaan dinilai tidak sesuai dengan anggaran yang telah dikeluarkan,”terangnya.
Proyek multiyear tahun 2012 s/d tahun 2017 senilai Rp.461 M yang dikerjakan PT.WK. diduga tak capai progres, maka dilaporkan LSM BB Cirebon dengan Nomor, 103/LSM-BB/IV/2016, tanggal, 12 Aprli 2016 ke KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) di Jakarta.” tegasnya.
Sampai berita ini ditulis, pihak Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) BBWSCC Cirebon belum berhasil dikonfirmasi. Sementara pihak pejabat BBWSCC lain seperti melakukan gerakan tutup mulut ( tak memberikan informasi), pungkasnya.(Mulbae)
Komentar