Tiga Tahun Berjuang Lawan TBC, Hayati Berulang Kali Dibantu Program JKN

Baraknews  baraknews – Hayati (61) adalah salah satu dari banyak contoh nyata bagaimana Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Indonesia telah memberikan manfaat besar bagi masyarakat. Ia memiliki pengalaman yang sangat berharga dengan Program JKN, khususnya dalam mengatasi penyakit TBC yang telah mengganggunya selama beberapa tahun.
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis itu telah menghantui Hayati selama tiga tahun terakhir. Gejala awalnya sering kali membuatnya harus pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Dalam setahun, dia bahkan harus dirawat dua kali. Untungnya, Hayati terdaftar sebagai peserta JKN sehingga bisa mengakses pelayanan kesehatan yang dibutuhkan secara gratis. Hayati terdaftar sebagai peserta JKN segmen Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI), yang berarti iuran BPJS Kesehatan-nya dibayar oleh pemerintah. Hal ini sangat membantu Hayati dalam mengakses perawatan yang sangat dibutuhkannya.
“Sejak awal saya sakit ini, sudah sekitar 3 tahunan. Gejala awalnya, saya sering mengalami batuk yang tak kunjung sembuh. Sesekali juga sesak. Sudah minum obat, tapi tetap kambuh lagi. Hal ini pula yang membuat saya harus sering pergi ke rumah sakit,” ucap Hayati (11/10).

Setelah dilakukan pemeriksaan medis, dokter yang menanganinya saat itu menjelaskan bahwa gejala yang dialami Hayati adalah bagian dari penyakit TBC paru. TBC adalah sebuah penyakit menular yang dapat menyerang berbagai organ dalam tubuh, terutama paru-paru. Jika tidak diobati secara menyeluruh, dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, bahkan berujung pada kematian.

Hayati sempat terkejut dan khawatir, sebab yang ia tahu itu bukanlah penyakit biasa, apalagi yang bisa langsung sembuh. Kalau pun bisa disembuhkan, biaya yang dibutuhkan untuk berobat pun tidak sedikit.

“Akibat penyakit ini, hidup saya berubah drastis. Dalam setahun, saya bahkan harus dirawat sampai dua kali. Namun, di tengah ujian kesehatan ini, saya tetap bersyukur karena semua biaya pengobatan ditanggung BPJS Kesehatan,” ujar Hayati.

Salah satu hal yang membuat Hayati merasa sangat terbantu oleh Program JKN adalah ketersediaan obat-obatan di rumah sakit. Hayati berharap agar semua obat yang dia butuhkan dapat tersedia di rumah sakit tempatnya mendapatkan perawatan. Hal ini akan menghindarkan dia dari kesulitan mencari obat di luar rumah sakit yang bisa menjadi tambahan beban biaya.
“Kebantu banget dengan adanya Program JKN ini. Berobat jadi lebih mudah, hanya dengan menunjukkan KTP saja. Harapannya, agar semua obat ada di rumah sakit, jangan dari luar. Dulu sempat beli obat di luar, tapi itu sudah lama, sudah setahunan. Sekarang ini tidak pernah saya alami lagi. Semakin hari, semakin baik pelayanannya,” tambahnya.

Belum lama ini, selama satu pekan terakhir, Hayati telah menjalani perawatan di salah satu rumah sakit yang ada di Kota Banjar. Dia sangat mengapresiasi pelayanan kesehatan yang dia terima di sana. Semua yang dia butuhkan selama perawatan, termasuk obat-obatan dan makanan, disediakan oleh rumah sakit. Pelayanan medis yang cepat dan efisien juga menjadi salah satu hal yang Hayati sebutkan.

“Saya dirawat di sini sudah satu pekan, tidak ada obat yang dibeli dari luar, semuanya ada dari rumah sakit. Makanannya bagus, pelayanannya juga bagus. Pelayanan di sini sangat memuaskan,” ungkap Hayati.

Pengalaman Hayati membuktikan kemudahan pelayanan kesehatan menggunakan Program JKN dalam menjamin biaya pengobatan TBC yang dideritanya. Sebagai peserta PBI, dia merasa sangat terbantu karena biaya iuran BPJS Kesehatan-nya ditanggung oleh pemerintah. Program JKN memastikan bahwa akses ke perawatan kesehatan yang berkualitas menjadi hak setiap warga negara Indonesia, tanpa terkecuali.

Selama satu dekade berjalan, Program JKN telah membuktikan keberhasilannya dalam membantu masyarakat Indonesia dalam mengatasi berbagai kondisi kesehatan. Program ini telah memberikan jaminan kesehatan yang luas dan mencakup berbagai jenis penyakit serta layanan kesehatan yang diperlukan oleh masyarakat.
Hayati mengapresiasi BPJS Kesehatan, pelaksana Program JKN, yang terus berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada semua peserta. Hal ini merupakan bagian dari upaya mereka untuk memelihara kesehatan masyarakat Indonesia secara menyeluruh. Dengan adanya Program JKN, masyarakat dapat merasa lebih aman dan terlindungi saat menghadapi masalah kesehatan, seperti yang dialami oleh Hayati.

“Saya, sih, berharap program ini terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar lagi kepada semua warga negara Indonesia, termasuk kepada keluarga kurang mampu secara finansial seperti saya, yang membutuhkan akses perawatan kesehatan yang berkualitas,” tutup Hayati. No ratings yet.

Nilai Kualitas Konten