Baraknews banjar – Sejak diperkenalkan pada tahun 2014, Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang digalakkan oleh BPJS Kesehatan telah menjadi tonggak penting dalam memberikan akses kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia. Salah satu manfaat positif program ini telah dirasakan langsung oleh Yeti (54), warga Kota Banjar, yang berhasil melawan sakit lambungnya berkat dukungan dari BPJS Kesehatan.
Yeti, seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Bunter, Kabupaten Ciamis, baru-baru ini mengalami masalah kesehatan. Sakit lambung yang dialaminya memaksa Yeti untuk mencari perawatan segera. Meskipun telah terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan sejak tahun 2018, ini merupakan kali pertama Yeti memanfaatkan program ini untuk kebutuhan pengobatan.
Saat ditemui usai pengobatannya di salah satu rumah sakit yang ada di Kota Banjar, Yeti bercerita. Awalnya, ia tidak merasakan keluhan kesehatan yang serius. Namun, suatu malam, sakit perut yang dialaminya semakin parah dan tidak tertahankan. Ia mual-mual dan muntah. Keluarganya dengan penuh kekhawatiran, langsung membawa Yeti ke Instalasi Gawat Darurat (IGD).
“Sebenarnya, saya enggak pernah merasakan masalah kesehatan yang serius sebelumnya. Namun, malam itu, sakit perut saya sangat hebat. Saya enggak kuat melakukan apa-apa. Sangat bersyukur saya sudah terdaftar sebagai peserta JKN. Karena tanpa itu, saya mungkin akan bingung harus mencari solusi apa saat harus dirawat di rumah sakit,” ungkap Yeti
Setelah tiba di rumah sakit, Yeti langsung mendapatkan penanganan medis yang cepat dan intensif. Dia harus dirawat selama tiga hari untuk mendapatkan perawatan yang tepat dan pemulihan yang optimal. Selama proses pengobatan, Yeti merasakan dampak positif dari kehadiran BPJS Kesehatan.
“Saya tidak tahu apa yang akan terjadi tanpa BPJS Kesehatan. Semua obat-obatan dan perawatan medis saya dapatkan secara gratis. Yang membuat saya semakin beryukur, tidak ada satu pun obat yang harus dibeli dari luar. Semuanya ada di rumah sakit tempat saya dirawat. Saya dan keluarga pun jadi tidak perlu khawatir tentang biaya yang mungkin sangat besar tanpa perlindungan ini,” ucap Yeti.
Kehadiran BPJS Kesehatan tidak hanya memberikan jaminan keuangan, tetapi juga memberikan kepastian dan ketenangan pikiran bagi pesertanya. Melalui program ini, banyak masyarakat yang terbantu, termasuk Yeti yang merasakan manfaatnya secara langsung.
“Meskipun ini adalah pengalaman yang sulit, tetapi saya merasa aman karena BPJS Kesehatan. Saya bersyukur sudah terdaftar sebagai peserta JKN. Saya ingin mengajak lebih banyak orang untuk memahami pentingnya memiliki jaminan kesehatan seperti BPJS,” ujar Yeti.
Pada pengalaman pertamanya menggunakan BPJS Kesehatan untuk berobat, Yeti mengaku tak mengalami kendala apa pun. Sebaliknya, selama tiga hari dirawat di rumah sakit, ia justru mendapatkan perlakuan yang baik.
“Nah, JKN itu beneran berguna pas kita lagi sakit, apalagi kalau sampai harus masuk rumah sakit dan dirawat berhari-hari gitu. Kalau enggak ada JKN, pasti keluar uang banyak, apalagi obat sekarang harganya juga enggak murah. Yang bikin saya semakin berterima kasih kepada BPJS Kesehatan adalah pelayanan di rumah sakit yang juga cekatan. Para petugasnya sangat informatif dan ramah. Saya sebagai pasien jadi enggak repot dan kebingungan,” papar Yeti.
Lebih lanjut, Yeti mengapresiasi BPJS Kesehatan, yang telah menghadirkan program ini. Menurutnya, program ini telah memberikan harapan dan bantuan bagi banyak masyarakat Indonesia yang membutuhkan pelayanan kesehatan sebaik-baiknya.
“Saya acungkan jempol kepada BPJS Kesehatan. Saya harap, program ini bisa terus ada agar dan masyarakat semakin sadar pentingnya punya perlindungan kesehatan,” tutup Yeti.