Baraknews Pangandaran – Puskesmas Pangandaran terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakatnya. Dengan berbagai inovasi yang telah diterapkan, Puskesmas Pangandaran bukan hanya mendukung upaya BPJS Kesehatan dalam transformasi mutu layanan, melainkan juga memastikan janji layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dapat terpenuhi dengan baik.
Puskesmas Pangandaran yang dipimpin oleh Indah Adhiarini Sukma, telah mengimplementasikan sejumlah inovasi yang mendukung komitmen JKN untuk memberikan layanan yang mudah, cepat, dan setara. Ini mencerminkan komitmen mereka untuk memberikan pelayanan kesehatan yang unggul dan berfokus pada peserta JKN.
September ini, Puskesmas Pangandaran mendapatkan penghargaan sebagai juara pertama dalam lomba video Janji Layanan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) di Kedeputian Wilayah V. Kepala BPJS Kesehatan Cabang Banjar, Agus Supratman, sangat mengapresiasi upaya yang telah dilakukan oleh Puskesmas Pangandaran.
“Selamat dan sukses kepada Puskesmas Pangandaran atas capaian yang diraih sebagai pemenang lomba video Janji Layanan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) di Kedeputian Wilayah V. Semoga menjadikan Puskesmas Pangandaran semakin sukses dan memberikan pelayanan terbaik kepada peserta JKN dan masyarakat, khususnya di Kabupaten Pangandaran dalam memberikan pelayanan terbaik kepada peserta,” ujar Agus.
Salah satu inovasi dari Puskesmas Pangandaran adalah Sampurasun Mojank. Program ini memanfaatkan Aplikasi Mobile JKN untuk memberikan informasi dan pelayanan yang lebih mudah kepada masyarakat. Dengan mengunduh Aplikasi Mobile JKN, pasien JKN dapat melakukan pendaftaran online, konsultasi online 24 jam, dan bahkan memesan obat melalui kader Program Rujuk Balik (PRB). Langkah ini memenuhi janji layanan JKN yang menetapkan pelayanan tanpa biaya tambahan dan konsultasi online kepada peserta dengan cara yang cepat dan efisien.
Selain Sampurasun Mojank, ada juga program Pondasi Dadun yang merupakan pusat informasi dan pengaduan. Program ini membantu pasien dan pengunjung yang membutuhkan bantuan dalam mengoperasikan Aplikasi Mobile JKN, serta menangani pengaduan secara langsung. Di sini, masyarakat dapat memperoleh informasi mengenai JKN, akses pelayanan, rujukan, dan layanan terkait lainnya.
“Pondasi Dadun adalah langkah yang sangat positif dalam mendukung peserta JKN. Ini memungkinkan peserta untuk mendapatkan bantuan jika mereka menghadapi masalah dengan layanan kesehatan,” ungkap Agus.
Indah mengatakan bahwa inovasi Sampurasun Mojank adalah langkah untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada peserta JKN. Pihaknya ingin memastikan bahwa peserta JKN ini mendapatkan akses yang mudah dan cepat ke layanan kesehatan yang dibutuhkan.
“Tidak hanya itu, Puskesmas Pangandaran juga telah menciptakan program Si Lungsur Lancar yang memfasilitasi registrasi bayi yang terintegrasi dengan Capil dan JKN Terpadu. Kami ingin memastikan bahwa setiap bayi yang lahir di Puskesmas Pangandaran segera mendapatkan akta kelahiran, kartu keluarga, dan didaftarkan JKN bayi secara langsung. Hal ini sesuai dengan komitmen JKN yang untuk memberikan layanan yang ramah tanpa diskriminasi,” jelas Indah.
Selain inovasi yang terkait langsung dengan JKN, Puskesmas Pangandaran juga telah merancang program-program promotif dan preventif, seperti Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis). Program-program ini fokus pada penyakit tertentu seperti hipertensi, diabetes melitus, dan skrining kesehatan bagi usia produktif di instansi tempat kerja dan pendidikan. Langkah ini membantu peserta JKN dalam mengatasi penyakit dan menjaga kesehatan mereka.
“Kami selalu yakin, dengan dedikasi dan inovasi yang tepat, kesehatan yang lebih baik dapat diakses oleh semua orang. Ke depannya, kami akan terus melakukan pengembangan untuk program yang lebih efektif dan tepat sasaran. Karena sehat bagian dari hak yang dimiliki setiap manusia, kami harap, pemerintah bisa terus memberikan dukungan terhadap berbagai inovasi yang dilakukan puskesmas. Mengingat, puskesmas merupakan garda terdepan dalam penanganan kesehatan masyarakat,” tutup Indah.