Baraknews Banjar – Di dunia yang penuh dengan ketidakpastian, satu hal yang kita semua harapkan adalah kesehatan. Bagi Siti Maryam, seorang wanita berusia 30 tahun asal Kota Banjar, kesehatan adalah harta yang tak ternilai harganya. Hal ini ia sampaikan saat tengah menjalani perawatan amandel di salah satu rumah sakit di Kota Banjar.
Siti Maryam, yang berasal dari segmen Peserta Penerima Upah (PPU), telah menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sejak program ini pertama kali diperkenalkan. Ia telah menggunakan JKN untuk berbagai pengobatan serius. Dalam daftar panjangnya, termasuk operasi usus buntu, dua kali melahirkan melalui operasi caesar, cuci darah untuk pengobatan gagal ginjal, amandel, hingga pengobatan leukemia yang memakan waktu bertahun-tahun.
“paling penting adalah Kesehatan, Saya bersyukur JKN ada untuk membantu saya dan keluarga dalam menjaga kesehatan kami. Semua pengobatan yang saya jalani ditanggung BPJS, tanpa biaya tambahan, dan membuat saya sembuh,” ucap Siti Maryam
Siti Maryam berbagi pengalaman tentang awal mula kondisi kesehatannya memburuk. Gejala aneh seperti memar tidak wajar dan kelelahan yang tidak terkendali adalah awal dari perjuangannya.
“Badan saya biru-biru seperti lebam. Tidak jatuh, tapi biru. Saya juga gampang lelah dan merasa tidak bertenaga. Jadinya, saya langsung buru-buru pergi ke rumah sakit” kenangnya.
Setelah berbagai pemeriksaan medis, diagnosa akhirnya adalah leukemia. Siti Maryam juga pernah mengalami gagal ginjal dan harus menjalani cuci darah tiga kali. Namun, kali ini, ia khawatir bahwa penyakitnya itu telah kambuh lagi. Setelah diperiksa lebih lanjut, ia mengetahui bahwa bukan gagal ginjal, tetapi leukemia, meskipun masih dalam tahap awal. Dia bersyukur bahwa kondisinya dideteksi sejak awal, sehingga bisa mendapatkan perawatan yang tepat.
“Saya telah menjalani beberapa sesi kemoterapi, dan dokter menyarankan agar saya melanjutkan perawatan untuk memastikan penyakit ini benar-benar sembuh,” terang Siti Maryam.
Namun, perjalanan menuju kesembuhan tidaklah mudah. Siti Maryam memberikan pesan tentang pentingnya keseriusan dan konsistensi dalam menjalani pengobatannya. Ia juga berterima kasih kepada BPJS Kesehatan karena telah menanggung biaya perawatan dan kemoterapi yang ia butuhkan.
“Saya telah menjalani kemoterapi enam kali, dan saya harus menjalani pemeriksaan rutin selama lima tahun. Kalau kita ingin sembuh, kita harus berkomitmen penuh. Selama ini saya bersama BPJS, gak ngeluarin biaya. Saya lihat BPJS semakin baik, benar-benar merakyat. Perawatan, obat, dan lain-lainnya gak dibedain,” tutur Siti Maryam
Selain pengobatan leukimia, Siti Maryam juga menghadapi masalah amandel yang telah lama mengganggunya hingga saat ini dan berkat BPJS Kesehatan, ia bisa mendapatkan perawatan yang ia butuhkan dengan cepat dan tanpa biaya tambahan.
“Alhamdulillah di hari pertama pengobatan amandel saya sudah kempes, hari kedua sudah bisa ngomong. Kalau amandel kerasa seperti ini saya emang sudah dari SMP.” terang Siti Maryam
Selama berbicara, Siti Maryam juga mengungkapkan betapa JKN telah membantu dirinya dan keluarganya melewati berbagai tantangan kesehatan dan situasi medis yang berbeda. Program ini tidak hanya memberikan akses ke layanan kesehatan berkualitas, tetapi juga mengurangi beban finansial bagi peserta.
“Alhamdulillah, saya tidak memiliki keluhan selama menjadi peserta JKN,” ucapnya dengan lega. “Saya tahu betapa berharganya ini karena saya pernah menjalani berbagai perawatan, termasuk operasi usus buntu dan dua kali operasi caesar. Semua itu dibiayai oleh JKN.” Ucap Siti Maryam
Siti Maryam berharap, akan lebih banyak orang yang menyadari pentingnya menjadi peserta JKN dan mengambil manfaat dari program ini.
“menjadi peserta JKN merupakan tabungan seumur hidup. Saya belum tentu bisa membiayai semua biaya pengobatan yang saya alami. Ini adalah investasi besar untuk kesehatan dan keselamatan kita sendiri,” tutup Siti Maryam