Pasien Yang Meninggal Belum Pasti Covid-19 Harus Berdasarkan Hasil Uji Laboratorium

Berita Bima (NTB)—- Pasien seorang wanita yang berasal dari salah satu kecamatan di kabupaten bima dan dirawat di RSUD Bima, Pada tanggal 19 Maret 2020 pukul 01.38 Wita telah meninggal dunia. pasien yang masuk pada tanggal 18 maret 2020 dengan keluhan sesak napas , batuk berdahak dan demam selama seminggu lebih berada dirumah.

Pasien yang dimaksud selama beberapa waktu berada dijakarta dan baru tiba di bima pada tanggal 27 pebruari 2020. pada saat itu yang bersangkutan sudah mengeluh batuk dan nyeri tenggorokan disertai demam serta sesak napas. Kepulangan Almarhumah diantar oleh suami yang bekerja di Jakarta karena alasan kesehatan Almarhumah yang sakit sesak napas .

Almarhumah selama di rumah kondisinya semakin memburuk dan dalam kondisi yang lemas serta mual muntah. maka pada awal maret , Almarhumah melakukan pengobatan di RSUD Dompu dan diberikan obat.

Karena kondisi Almarhumah tidak ada perubahan maka pada tanggal 18 Maret 2020 pukul 19.00 Wita Almarhum dibawa oleh keluarganya ke RSUD Bima untuk dilakukan pemeriksaan. Setelah dilakukan pemeriksaan awal oleh tim Dokter RSUD Bima dan berdasarkan riwayat perjalanan Almarhumah dari Jakarta maka Tim Dokter memasukkan almarhumah dalam Kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan membutuhkan hasil Laboratorium dan keputusan dari Balitbang RI Kemenkes untuk dapat mengetahui apakah pasien tersebut terpapar Corona atau Tidak. Saat ini sample telah dikirim sejak kemarin.

Perawatan oleh RSUD Bima telah melalui SOP dalam menangani Pasien Dalam Pengawasan dan dirawat dalam ruang isolasi , Almarhumah dinyatakan meninggal dunia pada pukul 01.38 Wita. Saat ini Pemulangan Jenazah Almarhumah tibah di rumah keluarga nya pukul 12.27 Wit yang di antar oleh Ambulance pihak RSUD dan kawal oleh Anggota Kepolisian .

Kepada seluruh masyarakat diharapkan dapat memahami bahwa istilah Pasien Dalam Pengawasan ( PDP ) adalah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Corona adalah orang yang menunjukkan gejala influenza sedang sampai berat. PDP ini tadinya berstatus sebagai Orang Dalam Pemantauan ( ODP ).

Jika orang dalam pemantauan menunjukkan gejala batuk, pilek, demam, dan gangguan nafas seperti sesak, maka statusnya berubah menjadi PDP. Jika ODP menunjukkan gejala-gejala di atas, maka langsung statusnya menjadi PDP. Ini berarti orang tersebut harus dirawat. Meskipun dirawat sebagai Pasien Dalam Pengawasan Corona, maka belum tentu statusnya menjadi suspect (diduga) Covid-19. Penanganan PDP, dia akan diisolasi.

Untuk menentukan Positif atau Negatif Corona maka harus melalui Uji Laboratorium yang telah di tunjuk oleh Kementrian kesehatan. Jadi diharapkan kepada masyarakat untuk tidak panik dan tetap menjaga kesehatan diri dengan PHBS serta cuci tangan pakai sabun.( Prokom Setda Bima/ Rahim) No ratings yet.

Nilai Kualitas Konten

Komentar