H.Muhammad Syafrudin.ST.MM,Komisi IV DPR RI Tinjau Aktivitas Pabrik Es Dan Cold Storage Kawasan TPI Kobi

BERITA KOTA BIMA (NTB) ——– Anggota Komisi IV DPR RI Dapil Sumbawa Provinsi NTB, H. Muhammad Syafrudin, ST, MM, didampingi Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Bima, Ir. Hj. St, Zainab bersama Sekretaris, Ir. H. Juwaid, meninjau secara langsung kondisi bangunan dan aktivitas pabrik es, cold storage, dan SPBU Nelayan, hasil kerja sama Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Bima dengan sejumlah Koperasi sebagai Pengelolanya.

Sebagai anggota DPR RI yang menghadirkan fasilitas untuk Nelayan di Kawasan TPI Kelurahan Tanjung Kecamatan Rasanae Barat ini, Rudhy Mbojo merasa punya kewajiban moral untuk melakukan pengawasan terhadap keberlanjutan sarana maupun prasarana yang sudah dihadirkan tersebut.

Pada prinsipnya, kata dia, fasilitas tersebut dihadirkan oleh Pemerintah Pusat tujuan utamanya adalah dalam rangka membantu dalam mempertahankan kualitas dan kuantitas hasil perikanan Nelayan.

Dalam kesempatan itu, Rudhy Mbojo selain menerima usulan Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Bima untuk diupayakan penambahan bantuan alat operasional lainnya,  juga berkesempatan mengecek secara langsung kondisi fisik beberala fasilitas yang ada di Kawasan TPI tersebut seperti pabrik es, cold storage, dan SPBU Nelayan.

“Jadi pada intinya kita bersyukur dengan adanya aset ini. Silahkan saja kawasan ini dikelola oleh Koperasi, tentunya tetap dalam pengawasan pemerintah daerah melalui DKP. Sebab inilah salah satu aset yang kita miliki, mudah-mudahan bisa memberikan kontribusi nyata bagi Nelayan kita maupun bagi pemerintah daerah lewat kontribusi PAD-nya,” ucapnya.

Anggota DPR RI tiga periode dari FPAN ini menaruh harapan besar terhadap kehadiran usaha yang dikelola oleh Koperasi, moga saja mampu memberikan kontribusi positif dalam upaya meningkatkan kesejahteraan para Nelayan. “Jadi saya sangat berharap usaha ini bisa memberikan kesejahteraan, harga yang kompetitif dan menguntungkan bagi para Nelayan,” timpalnya lagi.

Dalam kesempatan itu, Rudhy Mbojo juga menerima keluhan kerusakan akses jalan menuju kawasan TPI dan minimnya penerangan jalan. Untuk itu, ia juga meminta kepada pengelola maupun pemerintah daerah agar memperhatikan aspek kerapian maupun kebersihan dari kawasan ini supaya lebih terlihat indah dan nyaman.

“Padahal kalau kawasan ini ditata dengan baik, jalannya diperbagus dan penerangannya dipenuhi, maka juga akan menjadi alternatif wisata bagi warga di sekitaran Kota Bima. Apalagi kawasan ini dekat dengan pesisir pantai dan Teluk Bima,” imbuhnya.

Sementara itu, salah satu Pengurus Koperasi yang mengelola cool storage (pembekuan ikan, red) sejak tahun 2015, Mumahammad Salahuddin, SE, mengakui bahwa usaha pembekuan ikan itu hingga saat ini masih tetap beroperasi.

Sebelumnya, kata dia, usaha ini dikelola oleh orang Taiwan namun tidak jalan. Makanya sejak tahun 2015 sudah dikelola Koperasi Amaliah Abadi. Koperasi ini kemudian menampung ikan yang dibeli dari para Nelayan.

“Alhamdulillah sekarang sangat dirasakan manfaatnya baik oleh para nelayan di Bima maupun sekitarnya. Karena ada usaha yang bisa menampung hasil tangkapan Nelayan seperti ikan Tongkol, Layang, Tuna, Cumi dan lain sebagainya. Setelah kita tampung kemudian ikan-ikan ini kita jual di sejumlah daerah, kita antar pulau kan,” jelasnya.

Selain membawa manfaat bagi para Nelayan, tiga bidang usaha yang dikelola oleh masing-masing Koperasi ini mampu memberikan kontribusi PAD bagi daerah kurang lebih Rp100 juta dalam setahunnya.(Him) No ratings yet.

Nilai Kualitas Konten

Komentar