BADUNG – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Dewa Made Indra membuka secara resmi Pendampingan Pemenuhan Standar Pelayanan Minimum (SPM) Bidang Pendidikan Pemerintah Daerah di Harris Hotel and Residence, Sunset Road, Badung, Selasa (Anggara Paing, Pujut) 26 Maret 2024.
Selain membuka pendampingan, Sekda Dewa Made Indra juga dipercaya menjadi narasumber dalam acara yang digelar oleh Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP). Acara yang dihadiri oleh jajaran satuan pendidikan ini mengambil tajuk “Optimalisasi Perencanaan Satuan Pendidikan dalam Mendukung Pemenuhan SPM Urusan Pendidikan”.
Dalam arahannya, Dewa Made Indra mengharapkan kepada para peserta agar momen pertemuan tersebut bisa menjadi semangat dan motivasi dalam peningkatan mutu SPM pendidikan di Bali.
“Tadi dilaporkan pencapaian SPM kita , Kabupaten/Kota di Bali sudah berada di level Tuntas Pratama, secara nilai itu di kisaran tujuh. Sudah bagus, sudah beberapa tahun kita capai. Maka sekarang kita bertemu untuk membangun kesepakatan dan komitmen, akhir tahun depan kita harus naik kelas menuju ke level yang lebih tinggi yakni Tuntas Madya. Untuk itu, melalui kesempatan ini saya memotivasi dan mengajak para Kepala Sekolah dan para Kepala Dinas Pendidikan se Bali untuk bekerja lebih keras dalam pemenuhan – pemenuhan SPM,” cetusnya saat diwawancarai awak media.
Selain motivasi untuk berkomitmen, dalam mencapai tujuan tersebut menurutnya juga dibutuhkan kehadiran seluruh stakeholder yang terkait untuk menyamakan persepsi dan memberi dukungan fasilitasi.
“Pertemuan ini juga untuk menyelaraskan antara program – program satuan pendidikan atau sekolah – sekolah dengan Dinas Pendidikan. Sehingga Dinas Pendidikan bisa menyaring dan mensuport usulan – usulan dari satuan pendidikan dalam rangka pemenuhan SPM ini. Setelahnya, kami harapkan Disdik masing – masing Kabupaten/Kota bisa memastikan usulan program tersebut bisa masuk ke tahapan Perencanaan serta filterisasi level kedua ke Bappeda masing – masing. Supaya bisa melakukan filter, Bappeda se-Bali harus memiliki pemahaman yang sama. Jangan sampai karena Bappedanya tidak paham, usulan tersebut tidak dipenuhi. Jadi, Disdik dan Bappedanya juga harus bertemu untuk menyamakan pemahaman. Nanti akan kami fasilitasi bersama BPMP,” tegasnya.
Terakhir, usulan tersebut akan diakomodir oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) masing – masing, untuk memastikan terdapat alokasi anggaran yang memadai, fokus dan mendukung dalam mencapai SPM Tuntas Madya.
“Kami juga sudah meminta kepada BPMP, karena mereka yang tau dimana letak kekurangan SPM masing-masing Kab/Kota se-Bali. Jadi BPMP yang memetakan kekurangannya, nanti kami yang akan mengkoordinasikan dengan teman – teman kab/kota. Sehingga kita bisa tahu dibagian mananya yang harus kita berikan atensi lebih,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala BPMP Provinsi Bali I Made Alit Dwitama dalam laporannya menyampaikan kondisi capaian SPM di Bali pada level Tuntas Pratama, oleh karena itulah Ia berharap capaian SPM di Bali bisa naik tingkat. Karena menurutnya Kemendikbudristek telah menetapkan indikator kinerja urusan pendidikan prioritas Pemda Provinsi dan kab/kota sebagai indikator prioritas SPM urusan pendidikan.
“Indikator prioritas inilah yang nantinya akan menjadi dasar pemerintah daerah dalam memimpin perencanaan daerah yang berkualitas dan sesuai kebutuhannya,” ujar Dwitama.