BADUNG – Peringatan Hari Bakti PU ke-79, merupakan momentum penting bagi seluruh keluarga besar Kementerian PU untuk terus meningkatkan nilai- nilai dan semangat dalam menjaga kekompakan, disiplin, pengabdian, dan sportivitas dalam bekerja. Terlebih, Peringatan Hari Bakti PU tahun 2024 sangat spesial karena pada tahun ini kita memiliki Presiden dan Wakil Presiden baru yakni Bapak Prabowo Subianto dan Bapak Gibran Rakabumi Raka.
Hal itu disampaikan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Dody Hanggodo dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Penjabat (Pj) Gubernur Bali S. M. Mahendra Jaya pada Upacara Peringatan Hari Bakti Pekerjaan Umum (PU) ke-79 Tahun 2024 yang berlangsung di Waduk Muara Nusa Dua, Badung pada Selasa (3/12) pagi.
“Pada 21 Oktober 2024, Saya mendapat amanah sebagai Menteri Pekerjaan Umum. Oleh karena itu pada kesempatan yang baik ini, saya meminta dukungan Bapak dan Ibu seluruh Insan PU untuk bersama membangun infrastruktur untuk rakyat,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Visi Presiden Prabowo Subianto “Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045” akan diwujudkan melalui 8 Misi Asta Cita, di mana 2 (dua) misi di antaranya merupakan tugas dan fungsi utama Kementerian Pekerjaan Umum yaitu memantapkan swasembada pangan dan melanjutkan pembangunan infrastruktur.
Selama 10 (sepuluh) tahun terakhir, pembangunan infrastruktur yang masif telah dilakukan untuk mendukung peningkatan daya saing nasional, antara lain pada Bidang Sumber Daya Air yakni pembangunan 61 unit bendungan dengan progres saat ini telah selesai 53 bendungan, jaringan irigasi seluas 1,24 juta ha, pengendali banjir, dan pengaman pantai sepanjang 2.041 km.
“Bidang Bina Marga, pembangunan jalan tol sepanjang 2.432 km, 5.999 km jalan nasional baru, jembatan bentang panjang sepanjang 125.900 m, dan flyover/underpass sepanjang 27.670 m. Bidang Cipta Karya, pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) sebesar 36.380 liter/detik, penanganan sanitasi dan persampahan untuk 13,7 juta KK, dan penanganan kawasan permukiman seluas 94.320 Ha,” terangnya.
Untuk melaksanakan arahan Presiden tersebut, Kementerian PU telah menyusun program Quick Wins pembangunan infrastruktur untuk dilaksanakan secara sistematis dan terpadu, meliputi Quick Wins 3 yakni mendukung Ketahanan Pangan, melalui optimalisasi manfaat bendungan yang sudah dibangun untuk melayani irigasi melalui pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi, serta pembangunan jalan dan jembatan untuk mendukung konektivitas menuju sentra pangan, termasuk Food Estate di Kalteng, Merauke-Papua Selatan, NTT dan lain-lain.
“Quick Win 4 yakni mendukung Wajib Belajar 13 Tahun melalui Pembangunan dan Renovasi Sekolah/Madrasah di berbagai pelosok tanah air. Kementerian PU menargetkan pembangunan/renovasi sekolah untuk 11.420 Unit, mulai dari TK, SD, SMP, SMA/SMK/SLB/dan lain-lain, serta madrasah. Quick Wins untuk mendukung program unggulan strategis/Kementerian/Lembaga lainnya meliputi pembangunan: Giant Sea Wall/NCICD (National Capital Integrated Coastal Development), Ibukota Nusantara (IKN), Konektivitas (jalan dan jembatan), Pasar Rakyat, Air Minum, Sanitasi/Air Limbah, Persampahan, Sarana Olahraga, Sarana Kesehatan, dan Penataan Kawasan (pariwisata, industri, area terdampak bencana, dan pengungsian),” tambahnya.
Dalam melaksanakan tugas yang diemban, kolaborasi dan sinergi dikatakan Menteri Hanggodo sangat diperlukan agar infrastruktur yang dibangun dapat selesai tepat waktu, tepat mutu, dan tepat manfaat. Koordinasi ini dilakukan antara lain melalui rapat koordinasi dan penandatanganan nota kesepahaman dengan Kementerian/ lembaga lain, antara lain Memorandum of Understanding (MoU) antara Kementerian PU dan Kementerian Pertanian tentang Sinergi Dukungan Infrastruktur dalam Mewujudkan Swasembada Pangan.
“Surat Keputusan Bersama Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Dalam Negeri tentang Dukungan Percepatan Pelaksanaan Program Pembangunan 3 Juta Rumah,” jelasnya.
Ditambahkannya, saat ini telah memasuki musim penghujan. Berdasarkan Climate Outlook 2025 yang diterbitkan oleh BMKG, pada akhir tahun 2024 dan awal tahun 2025, Indonesia akan menghadapi tantangan cuaca yang lebih ekstrem. Curah hujan tinggi diprediksi akan lebih sering terjadi yang berpotensi mengakibatkan banjir dan longsor.
“Untuk itu, saya ingin mengingatkan kembali instruksi saya kepada seluruh jajaran Kementerian PU untuk bersiap siaga dalam menghadapi situasi ini, dengan memastikan Kesiapan Infrastruktur Pastikan seluruh infrastruktur sumber daya air, jalan dan jembatan dalam kondisi baik dan berfungsi prima dengan melakukan pemeriksaan dan perbaikan secara menyeluruh. Kesiapsiagaan kita akan turut mendukung kelancaran lalu lintas Natal 2024 dan Tahun Baru 2025,” tegasnya.
Selanjutnya, untuk memperkuat koordinasi dengan Kementerian/Lembaga dan internal Kementerian PU, petugas di lapangan diminta melaporkan kondisi infrastruktur secara berkala dan segera melaporkan potensi kedaruratan atau ancaman bencana.
“Pastikan ketersediaan anggaran tanggap darurat bencana, peralatan, dan material darurat, seperti alat berat, kendaraan evakuasi, mobile toilet, tangki air, bahan banjiran, dan lainnya agar siap digunakan kapan saja. Siapkan posko dan SDM terlatih serta siap siaga untuk penanganan darurat terutama di daerah berisiko bencana. Kemudian berikan informasi yang mudah dipahami mengenai langkah-langkah yang harus diambil masyarakat saat terjadi bencana, khususnya di daerah rawan bencana serta lakukan pemantauan secara berkala terhadap kondisi infrastruktur dan evaluasi pelaksanaan kesiapsiagaan secara rutin,” tutupnya.
Upacara Peringatan Hari Bakti PU ke-79 tingkat Provinsi Bali diikuti jajaran Instansi Vertikal Kementerian PU dan Dinas PU serta instansi terkait yang ada di Bali