Baraknews Tigaraksa—Maraknya Gelandangan Pengemis (Gepeng) diwilayah Puspemkab Tigaraksa berkedok pemulung dengan meng-eksploitasi anak-anak usia dibawa 5 tahun (balita) sebaiknya perlu penanganan sosial secara tuntas dari instansi terkait.
Bahkan, maraknya Gepeng tersebut terkesan menjadi pemandangan biasa mulai jalan masuk pintu gerbang arah menuju Puspemkab sampai diarea kawasan terlihat berkeliaran ibu-ibu yang gendong bayi atau menuntun anak-anak dengan membawa gerobak berisi barang bekas.
Demikian diungkapkan Ketua Yayasan Tangerang Sejahtera Ahmad Hidayat, ia juga berharap ada penanganan sosial yang tuntas tidak hanya sebatas penertiban oleh satpol PP tapi tidak ada tindak lanjut untuk pembinaan supaya karakter Gepengnya hilang dan tidak kembali beraksi dengan modus yang sama.
“Kemarin saya menemukan ibu-ibu gendong bayi dan anak balita yang mengemis disekitar puspem, ketika Sy tanya ia mengaku memulung saja tapi punya suami dan tinggal di Desa Daru Kecamatan Jambe,” ujar Ahmad Hidayat seraya menunjukan foto berisi Gepeng tersebut.
Penanganan sosial tuntas terhadap gepeng menurutnya bisa didorong semua instansi tak hanya Dinas Sosial saja tapi termasuk dinas-dinas lain yang bisa menggulirkan program untuk pemberdayaan pengentasan kemiskinan bagi warga yang masuk kategori PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial).
“Persoalannya menyangkut kewibawaan ibukota Kabupaten Tangerang juga bila ada tamu-tamu dari luar daerah, baru masuk sudah disuguhi pemandangan potret kemiskinan yang nyata terlihat. Hayo kita sama-sama bergerak,” ucap Hidayat serius. (***)