PARMUSI Terakomodasi Dalam Kabinet. Hal Yang Sangat Strategis

Advetorial75 Dilihat

Oleh Azkar Badri
The Rawas Institute
(Riset Apresiasi Warga Dan Sosial)

Dalam Ilmu Politik, organisasi kemasyarakatan, organisasi keagamaan dan komunitas yang kuat dan besar hidup berkembang dalam masyarakat. Kelompok-kelompok ini dinamakan atau masuk dalam kategori Kekuatan-Kekuatan politik. Kenapa, karena mereka ini sangat memberi pengaruh besar dalam penerimaan kebijakan atau penolakan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah untuk membangun Bangsa dan Negara.

Kabinet selain menjadi sebuah Tim Kerja Nasional yang dipimpin langsung oleh Presiden dan Wakil Presiden. Membantu menyelesaikan agenda program yang telah direncanakan oleh pemerintah. Tim ini harus solid, koordinatif dan sinergi, cepat menyelesaikan pekerjaan besar bangsa yang dicanangkan oleh pemerintah.

Ibarat sebuah pertunjukan kesenian. Begitu orkes dimainkan, penyanyi harus melantunkan suaranya sebaik mungkin. Begitu juga penari dan alat musik lainnya. Sehingga pertunjukan bisa memberikan sajian hiburan kepada khalayak dengan baik dan memuaskan.

Disisi lain, kabinet merupakan representasi kebersamaan dalam politik. Baik kekuatan politik dari partai politik, apakah itu pendukung atau tidak. Yang penting mereka siap gabung dalam kebersamaan melajukan perahu kebangsaan, merah putih membangun yang namanya Indonesia. Mencapai masyarakat sejahtera lahir bathin.

Tidak cukup oleh kekuatan-kekuatan politik seperti tersebut. Kekuatan-kekuatan politik yang hidup, kuat dan berkembang dalam masyarakat merupakan bagian yang sangat mempengaruhi produk politik itu sendiri. Misalnya kebijakan yang bersentuhan dengan kehidupan masyarakat banyak. Kebijakan ini bisa diterima dan bisa tertolak ketika landing di tengah kehidupan masyarakat.

Menurut teori Civil Society, yang sangat paham tentang kebutuhan masyarakat adalah masyarakat itu sendiri. Pemerintah hanya memfasilitasi kebutuhan masyarakat. Oleh sebab itu masyarakat harus dilibatkan dalam proses pembangunan, masyarakat menjadi bagian dari pembangunan dan mitra pembangunan. Konsep pembangunan berbasis Buttom Up, Pembangunan dari bawah. Bukan dari atas/Top Down atau Tuntas (Tuntutan Dari Atas).

Konfigurasi Kabinet Prabowo Gibran yang beredar sekarang ini dinilai dari kalangan pemerhati politik cukup bagus dan akomodatif. Terdiri dari Partai Politik, Kaum Intelektual, Kaum Profesional yang ahli dibidangnya serta dari organisasi keagamaan atau kemasyarakatan.
.
Organisasi keagamaan dan kemasyarakatan yang besar sekarang ini bukan hanya Nahdatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Sudah 10 tahun belakangan ini organisasi Persaudaraan Muslimin Indonesia (PARMUSI) dengan bidikan garapannya para Da’i di desa- desa tertinggal, terluar dan di perbatasan. Dalam Proyek Pembangunan Desa Madani. Begitu dalam lembaga pendidikan, pondok pesantren dengan nama Pondok Member Of PARMUSI.

Sudah 2 kali diadakan Jambore Nasional Da’i Parmusi di Gunung Gede Pangrango Cianjur Jawa Barat , disaksikan langsung oleh Presiden Jokowi dengan sangat surprise, lantaran tidak kurang 8000 an Da’i dari seluruh Indonesia yang hadir dalam setiap event. Kemudian mereka ini diberi apresiasi, diberangkatkan menunaikan Ibadah Umroh ke Tanah Suci untuk memperkuatkan ghiroh perjuangan dakwah. Diberangkatkan secara bergantian.

Bayangkan, berarti Parmusi sangat jelas garapannya dan sampai ke tingkat pedesaan. Membangun infrastruktur organisasi sampai ke tingkat desa bukan pekerjaan yang mudah dan gampang dilakukan. Dia harus dibekali semangat tinggi dan militansi membangun mentalitas generasi.

Sudah tentu kader parmusi yang telah terakomodasi dalam susunan Kabinet banyak bertebaran di media sosial, sangat layak jika dilibatkan dalam kabinet Prabowo-Gibran. Disamping prestasinya luar biasa seperti telah dijelaskan. Juga agar kebijakan-kebijakan pemerintah cepat landing, deseminasi informasi cepat diterima masyarakat tanpa resistensi tersebar ke seluruh masyarakat pedesaan.

PARMUSI termasuk organisasi keagamaan yang sudah lama, ruh organisasi Masyumi. Connecting muslim.
Ketua Umum Parmusi biasanya mendapat alokasi jatah menteri. Misalnya Bachtiar Chamzah di kabinet Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY), selama 2 (dua) periode. Setelah itu terjadi kekosongan sampai sekarang.

Harapan PARMUSI, mudah-mudahan draft susunan Kabinet Prabowo Gibran yang beredar sekarang menjadi kenyataan. Agar kiprah ikut membangun bangsa sampai ke pelosok Desa lebih maksimal. Aamiin. Semoga.
: 5/5 (1)

Nilai Kualitas Konten