Ponorogo – Selama sehari kemarin, Gedung DPRD Kabupaten Ponorogo diduduki ratusan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang biasa mangkal di seputaran Aloon-Aloon Ponorogo dan pinggir jalan protokol Kota Reyog itu. Mereka mengaku resah dengan kebijakan Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni yang akan merelokasi ke Jalan Baru.
Sehari sebelumnya, para PKL sempat dialog dengan Pemkab Ponorogo yang diwakili Wakil Bupati Ponorogo, Soedjarno tetapi tidak ada titik temu. “Hari ini (kemarin) kami minta DPRD Ponorogo untuk memperjuangkan nasib kami, agar relokasi ke Jalan Baru dibatalkan karena menyengsarakan kami,” ucap salah satu pedagang.
Para PKL tersebut membawa poster penolakan terhadap rencana Pemkab Ponorogo memindahkan PKL ke Jalan Baru. Ada poster yang isinya menggelitik, diantaranya BUPATI IPONG TEKO, PKL SENGSORO.
Seperti diketahui Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni adalah bupati yang baru menjabat beberapa bulan semenjak dilantik oleh Gubernur Jatim, Soekarwo pada 17 Februari silam. Setelah orasi di halaman Gedung DPRD Ponorogo, akhirnya perwakilan para PKL didampingi Suparno, SH alias Mbah Parno, mantan Politikus PAN DPRD Ponorogo dan merupakan seorang praktisi hukum melakukan dialog dengan Komisi B DPRD Ponorogo.
Sementara itu Politikus PDIP yang menjadi anggota Komisi B DPRD Ponorogo, H. Agung Priyanto mengaku prihatin dengan pemindahan atau relokasi PKL ini. “Jangan di ganggu kendile wong cilik sebagai ladang penghidupan mereka,” ungkap H. Agung Priyanto dengan nada trenyuh.
Usai dialog dengan wakil rakyat, para PKL membubarkan diri dengan tertib dan mengaku akan tidur di gedung DPRD kalau relokasi tetap dilaksanakan. Aksi unjuk rasa itu mendapat pengawalan aparat kepolisian Polres Ponorogo. (Muh Nurcholis)
Komentar