Banjar – Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Banjar bersama dengan Pejabat Struktural dan warga binaan kegiatan kerja di bidang pertanian melaksanakan panen hasil pertanian di salah satu area pertanian yang ada di Lapas banjar, pada Senin (11/11).
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Banjar terus berkomitmen dalam mendukung 13 Program Akselerasi yang dicanangkan oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia, khususnya dalam sektor ketahanan pangan. Dengan mengoptimalkan lahan seluas 1 hektar di dalam area Lapas, program ini mengedepankan kegiatan pembinaan di sektor pertanian dan perikanan sebagai upaya untuk memberikan keterampilan yang berkelanjutan bagi para warga binaan.
Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi, Lapas Banjar menyadari pentingnya menciptakan program yang dapat membantu warga binaan untuk memperoleh keterampilan yang berguna setelah mereka menyelesaikan masa pidana. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan mengembangkan kegiatan pertanian dan perikanan yang dapat menghasilkan bahan pangan, serta memberikan dampak positif terhadap pembinaan warga binaan.
Selain kegiatan pembinaan pertanian dan perikanan yang telah dilaksanakan, Lapas Banjar terus berinovasi mengembangkan kegiatan pembinaan salah satunya yaitu dengan melaksanakan kegiatan pembinaan budidaya magot yang dapat digunakan sebagai pakan ternak.
Kepala Lapas Banjar, Bapak Amico Balalembang, mengatakan bahwa program ini bertujuan untuk tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan di Lapas, tetapi juga untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab, kemandirian, dan kerja sama di kalangan warga binaan.
“Dengan mengikuti kegiatan ini, warga binaan dapat mempelajari keterampilan yang berguna, sekaligus merasakan langsung manfaat dari hasil kerja keras mereka. Program ini juga mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan secara nasional,” ujarnya.
Sejak dimulainya program pembinaan pertanian dan perikanan, warga binaan di Lapas Banjar telah terlibat aktif dalam berbagai kegiatan seperti bertani sayur mayur, budidaya ikan, hingga pemeliharaan kambing. Dengan menggunakan lahan yang ada di sekitar Lapas telah berhasil menghasilkan produk pangan yang tidak hanya memenuhi kebutuhan konsumsi harian, tetapi juga dapat dijual untuk membantu meningkatkan pendapatan Lapas.
Melalui pembinaan pertanian dan peternakan, Lapas Banjar tidak hanya berfokus pada pemenuhan kebutuhan pangan internal, tetapi juga memberi kesempatan bagi warga binaan untuk belajar berwirausaha dan mengembangkan keterampilan yang dapat diterapkan setelah mereka kembali ke masyarakat.