DENGAN DALIH NELAYAN, MAFIA BBM MENYALAH GUNAKAN “BARCODE ” BAHAN BAKAR BERSUBSIDI

Berita Daerah45 Dilihat

Kab.Pangandaran—Mafia Bahan bakar bersubsidi banyak di berbagai wilayah Indonesia saat ini termasuk yang terjadi di Kabupaten Pangandaran saat ini,yang mana oknum mafia membeli dengan jerigen- jerigen banyak dengan dalih untuk kepentingan Nelayan, kamis (29 Agustus 2024 )

Dari pantauan awak media kami,data pembelian bahan bakar bersubsidi semakin meningkat dan itu tersebar disetiap pom bensin di kabupaten Pangandaran saat ini,dengan menggunakan “BARCODE” oknum mafia bahan bakar bersubsidi dengan leluasa membeli untuk keuntungan pribadi dengan dalih kepentingan Nelayan di wilayah tertentu.

Tangkap tangan oleh awak media pada Pom bensin Putrapinggan beralamatkan jalan Raya Pangandaran Desa Putrapinggan Kecamatan Kalipucang Kabupaten Pangandaran Jawa barat.

Barcode di keluar oleh pemerintah diperuntukkan masyarakat kecil atau menengah dalam membeli bahan bakar bersubsidi baik kendaraan roda empat maupun keperluan usaha kecil yang di rekomendasikan dari dinas /intansi pemerintah untuk bisa membeli bahan bakar bersubsidi.

Dari penelusuran dilapangan kami bertemu dengan pengawas SPBU saudara berinisial A mengatakan,” iya memang itu untuk nelayan palatar agung ,saya akui BARCODE nya hanya Dua (2) dan memang mengisi untuk 30 jerigen ,yang mana setiap jerigen nya apabila full sekitar 30 liter, “ujarnya.

Lanjutnya lagi bahwa ini memang kelalaian kami dari SPBU tidak teliti dalam memberikan ijin kepada pengepul BBM ya memang sudah ada barcode nya , namun tidak ada surat kuasa dalam mengisi BBM tersebut, ya memang yang mengisi tersebut bukan org yang tertera dalam barcode,”jelasnya lagi.

Dalam kesempatan lain awak media pun bertanya pada pengepul BBM tersebut yaitu saudara T beliau mengatakan memang ini untuk nelayan bang , ya memang saya yang mengisi BBM nya ke SPBU ini ,dan ini sudah biasa dan sudah lama saya ngisi disini,” jelasnya .

Memang barcode yang saya bawa ada dua nama nelayan dari Palatar agung dan memang saat ini saya mengisi BBM pertalite untuk 30 jerigen , setiap jerigennya sekitar 30 liter, ungkapnya.

Kepada pegawai SPBU yang lain awak media sempat bertanya, apakah pengepul BBM pertalite itu sudah lama isi BBM ke SPBU ini ? Beliau yang tak mau disebutkan nama nya mengatakan,” memang itu sudah biasa bang ngisi BBM pertalite ke sini dan juga sudah lama juga, tapi memang selalu bawa BARCODE tapi cuma dua nama nelayan saja, jawabnya.

Dari pantauan awak media memang pengepul atau mafia BBM pertalite mereka bawa barcode nelayan, namun disisi lain ini menjadi kecurigaan bagi kami, kalau secara logika satu perahu dengan kapasitas mesin 15 PK dan beroperasinya di sekitar laut Pangandaran itu ga mungkin sampai banyak begitu , biasa nya satu perahu paling di angka 30 liter, ini mengisi BBM sampai 30 jerigen dan apabila di kalikan 30 kali 30 yaitu 900 liter, ini membuat kecurigaan bahwa BBM pertalite tersebut bukan cuma buat nelayan akan tetapi untuk di penjual belikan ke pom mini di sekitar nya.

Memang mafia BBM dengan segala cara agar bisa mengisi BBM bersubsidi dan itu jelas- jelas melanggar peraturan pemerintah yang telah di sepakati oleh Pertamina dan SPBU, dengan dalih untuk nelayan disini sudah jelas bahwa mafia bekerja sama dengan SPBU untuk mendapatkan keuntungan bersama.

Kami dari awak media dan juga sebagai sosial kontrol di masyarakat ingin agar masyarakat mentaati peraturan perundang-undangan dari pemerintah dalam menjalani kehidupan ini, agar tidak terjadi permasalahan hukum di kemudian hari.
( Upi) 2/5 (1)

Nilai Kualitas Konten