Fokuskan Pencegahan Stunting, Pj. Ketua TP PKK Bali Ny. drg. Ida Mahendra Ajak Orangtua Kawal Tumbuh Kembang Anak

Berita Daerah54 Dilihat

MENGWI – Pj. Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali, Ny. drg. Ida Mahendra Jaya secara berkelanjutan dan bersinergi melakukan kegiatan “Berkunjung dan Berbagi”. Memasuki awal Juli, Pj. Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali didampingi instansi terkait, yakni Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Bali, Dinas Sosial dan P3A Provinsi Bali, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, PMD Dukcapil Provinsi Bali, BKKBN dan PT. Bank BPD Bali, menyambangi Kabupaten Badung turun melaksanakan penyerahan bantuan, serangkaian untuk pencegahan dan penanganan stunting, di Banjar Tengah Kaler dan Banjar Tengah Kelod, Desa Gulingan, Mengwi – Badung, Jumat (5/7).

Ny. drg. Ida Mahendra menegaskan Kegiatan “Berkunjung dan Berbagi” pada intinya merupakan gerakan stimulan dalam rangka mengakselerasi upaya pencegahan stunting serta bertujuan untuk memantau secara langsung pelaksanaan Posyandu.

Disampaikannya lagi, bahwa stunting dapat dicegah sedini mungkin, terutama bisa diberikan edukasi kepada remaja khususnya remaja putri yang nantinya akan hamil dan melahirkan. “Khusus bagi remaja putri, saya himbau untuk selalu terbuka membaca dan mencari informasi terkait pemenuhan gizi yang cukup untuk tubuh, sehingga saat hamil nanti kandungan atau rahim akan kuat, dan ketika janin mulai tumbuh di rahim, sebaiknya diperhatikan keperluan gizi yang dibutuhkan,” tegasnya.

“Kepada para Bapak dan Ibu terutama yang mempunyai anak balita, agar dapat membesarkan anak, merawat anak dan mengasuh anak dengan baik supaya anak-anak sehat dan terbebas dari stunting. Terlebih stunting bisa dicegah dengan pola makan gizi seimbang tinggi protein, anak harus tidur cukup dan berkualitas dan yang terpenting jangan memberikan anak-anak balita bermain handphone di usia emasnya, karena penggunaan HP yang berlebihan bisa merusak otak anak, dan radiasinya akan merusak mata. Selain itu, hindari melakukan kekerasan pada anak, dengan kata lain anak-anak harus diberikan kasih sayang, perhatian dan pujian, agar tumbuh rasa bahagia selain memberikan stimulasi atau rangsangan pada anak seperti memijat, bernyanyi, bermain dan bercerita,” imbuhnya lagi.

Selain itu, anak harus dipantau kesehatannya di Posyandu, anak harus mendapatkan imunisasi dasar yang lengkap dan ibu/bapak juga wajib menerapkan “Aku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)” serta menjaga kebersihan lingkungan.

Dengan cara bergerak bersama untuk “Ngrombo” ikut serta dalam kegiatan pencegahan stunting ini, diharapkan semua pihak dapat berpartisipasi aktif memonitor dan mengawal tumbuh kembang anak yang ada di wilayahnya dengan mengoptimalkan pelayanan dasar di Posyandu, sehingga dapat membantu deteksi dini dalam pencegahan terjadinya stunting pada Balita.

Pada kesempatan ini Pj. Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali mengikuti senam bersama Kader PKK setempat, meninjau Pelayanan Pap Smear dan pelayanan KB secara Gratis serta meninjau pelaksanaan kegiatan Posyandu.

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Badung, ibu Seniasih Giri Prasta, menyampaikan bahwa hingga saat ini Kabupaten mencatat nihil kasus stunting di wilayahnya. “Ada beberapa anak yang mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan, baik itu tinggi badan yang tidak sesuai, gangguan tulang yang mempengaruhi si anak tidak mampu menopang tubuhnya dan berjalan yang disebabkan oleh faktor keturunan. Hal ini terus kami pantau dengan cara selalu bersinergi bersama Kader di Kecamatan, Desa hingga Banjar, yang tentunya sebagai salah satu upaya untuk mencatat tingkat kesehatan warganya.”

Kegiatan yang lengkap disertai penyuluhan ini, disampaikan pula oleh Kepala Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, Sarles Brabar, bahwa gangguan tumbuh kembang anak atau stunting dapat dicegah dengan tindakan prioritas terhadap ibu hamil dan tindakan super prioritas terhadap calon pengantin, yang di fokuskan pada pemberian edukasi terkait dengan perlakuan dan perhatian setelah melahirkan (mendapat informasi cara menyusui yang baik), apa saja perlakuan dan perhatian yang wajib diberikan kepada Balita, dan memberikan prioritas di masa emas yang wajib ditingkatkan.

Penyerahan simbolis 50 krat telur oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali kepada Balita, penyerahan simbolis 50 paket yang berisi ikan dan olahan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali kepada Balita, penyerahan simbolis 40 Paket yang berisi ikan dan olahan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali kepada Bunda PAUD Kabupaten Badung, yang selanjutnya diteruskan kepada Anak PAUD Desa Gulingan yang dipilih, penyerahan simbolis bantuan telur 500 butir dan bibit cabai 500 pohon oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali kepada Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Badung. Penyerahan simbolis 10 paket bantuan kebutuhan Balita yang berisi diaper, susu, snack bayi dan minyak urut bayi oleh Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Bali kepada Ketua Tim Penggerak Kabupaten Badung.

Selain itu juga dilakukan penyerahan simbolis bantuan yang berasal dari CSR serangkaian HUT PT. Bank BPD Bali dari PT. Bank BPD Bali kepada Ketua TP PKK Kabupaten Badung, yang selanjutnya diserahkan kepada Penyandang Disabilitas, dan penyerahan simbolis paket bantuan yang berisi beras 10 kg, telur 1 krat, susu 6 kotak dan sikat beserta pasta gigi, oleh Pj. Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali kepada Balita.

Sesaat setelah melakukan penyerahan bantuan, Pj. Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali, Ny. drg. Ida Mahendra didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Badung, Ibu Seniasih Giri Prasta serta sejumlah Kader PKK melaksanakan peninjauan lokasi dan kunjungan ke rumah Balita, Putu Bagus Esa Adi Antara (4 Tahun 4 Bulan) yang memiliki tinggi badan tidak sesuai dengan usianya, dan kurang gizi. Kunjungan di lanjutkan ke rumah Ni Ketut Naina Widiartini (4 th), yang juga mengalami gangguan pada tinggi badan berbeda dengan kembarannya Ni Komang Naima. Kunjungan lokasi dilanjutkan menuju ke rumah penyandang disabilitas, I Made Jevin Artha Ramanda (lambat berjalan), umur 7 Tahun serta terakhir rumah penyandang disabilitas, I Gede Tangkas Sutapa dan istrinya Putu Lisma Dewi Safara (Tuna Netra) yang dialami akibat glaukoma (umur 27 tahun). No ratings yet.

Nilai Kualitas Konten