Kabupaten Bima – Minggu (31/07) Seminar resolusi konflik sosial yang di adakan oleh Ikatan Mahasiswa Dena (Ikmad) Bima bersama Kesatuan Mahasiswa Madapangga (Kasamampa) Bima, Makasar diaula kantor desa Dena ini mendapatkan apresiasi dari pihak kepolisian, pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pendidikan, tokoh pemuda karena kegiatan seminar resolusi konflik ini sangat tepat dengan keadaan masyarakat Kab. Bima yang sangat rawan terjadi konflik, baik konflik secara fertikal maupun horizontal, acara seminar ini dibuka secara resmi oleh pemerintah Kecamatan Madapangga yakni Bapak M. Amin S.Sos.
Dalam seminar ini ada dua narasumber, yang pertama yakni dari perwakilan Dinas Sosial atas nama bapak Drs Muhammad dengan materi konflik ditinjau dari aspek sosial dan cara penanganannya, sementara materi ke dua adalah perwakilan dari Depertemen Agama (depag) dengan materi konflik ditinjau dari aspek Agama dan cara penanganannya.
Bapak Drs Muhammad yang menyampaikan materi konflik di tinjau dari aspek sosial dan cara penanganannya, dalam penjelasannya konflik adalah penyakit masyarakat yang memang harus ditangani secara cepat, tepat dan akurat karena ketika konflik sudah masuk pihak ke tiga sehingga akan memperkeruh suasana serta akan menimbulkan gejolak yang sangat besar bahkan akan mengadu domba antara satu sama lain, sementara dari sudut pandang lain bahwa konflik terjadi karena semakin meningkatnya peredaran narkoba, minuman keras dan obat-obatan terlarang seperti tramadol yang mulai merusak generasi muda sebagai pemicu konflik karena apabila sudah mengkonsumsi barang haram tersebut maka generasi akan kehilangan kendali serta akan melakukan hal-hal yang meresahkan masyarakat, sehingga Dinas sosial mempunyai tiga program unggulan yakni Penyuluhan, pendekatan dan keserasian sosial untuk menetralisir keadaan, di samping itu dalam hal ini cara pencegahan yang sangat mendasar adalah tidak terlepas dari peran aktif dari orang tua dalam rangka memberikan arahan serta membina anak sebagai generasi bangsa karena konflik sosial yang sering terjadi banyak di sebabkan oleh generasi muda.
Sementara konflik di tinjau dari aspek agama yang disampaikan oleh bapak H. Mujiburrahman S.Ag, dalam penjelasannya bahwa konflik dalam sudut pandang agama, baik konflik antar agama maupun konflik dalam ruang lingkup sesama agama merupakan suatu hal yang selalu kerap terjadi seperti: permusuhan, perselisihan, perbedaan, bahkan pertikaian sehingga diperlukan pihak-pihak yang harus terlibat untuk meredamkan dan mendamaikan konflik tersebut dengan cara malakukan musyawarah untuk mencarikan solusi sehingga dapat membumikan kedamaian, keamanan dan kenyamanan ditengah-tengah masyarakat dan lebih perlu adalah menjaga panca indera jangan sampai timbul fitnah akibat salah menggunakan panca indera,
Sementara disisi lain terjadinya konflik digenerasi muda diakibatkan oleh ahlak tidak baik sehingga generasi muda banyak yang memakai narkoba, minum-minuman keras tentunya akan membuat kekacauan sehingga menimbulkan keresahan ditengah- tengah masyarakat, maka cara penanganannya yaitu melakukan pendekatan dalam rangka memperbaiki akhlak dan disamping itu peran orang tua sangat utama dalam rangka mendidik, membina serta menjaga anak untuk membentuk akhlak yang baik.’paparnya. ( Jho)
Komentar