Baraknews banjar–Sebagai seorang ibu dari dua anak kecil, Lienda (30), harus menghadapi cobaan yang berat ketika anak keduanya, Queensha berusia 2 tahun, didiagnosis menderita sakit flek pada paru-paru. Kondisi Queensha memerlukan perawatan rutin selama enam bulan tanpa terputus, dan Lienda merasa terpukul oleh kenyataan tersebut. Meskipun khawatir, Lienda tetap mengusahakan yang terbaik untuk kesembuhan anaknya, dengan dukungan dari Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Queensha sudah beberapa kali dirawat inap selama proses pengobatannya, dan untuk memenuhi kebutuhan medisnya, Lienda memanfaatkan kartu JKN. Beruntung, sudah sejak lama ia terdaftar sebagai peserta dari program yang digalakkan oleh BPJS Kesehatan itu. Ia berasal dari segmen Peserta Penerima Upah (PPU). Dalam pengalamannya, Lienda berbagi rasa syukur karena tidak pernah mengalami kendala selama menggunakan BPJS Kesehatan untuk perawatan Queensha.
“menjadi peserta JKN ini sangat terbantu sekali. Tidak pernah ada kendala selama menggunakan BPJS Kesehatan. Pelayanannya bagus tanpa membeda-bedakan pasien.” Ucap Lienda.
Salah satu hal yang membuat Lienda merasa terbantu adalah ketiadaan biaya tambahan. Selama proses pengobatan, Lienda tidak pernah dikenakan biaya tambahan yang dapat memberatkan keuangan keluarganya. Hal ini memberikan kenyamanan finansial bagi Lienda, yang sedang berjuang untuk memastikan bahwa Queensha mendapatkan perawatan terbaik.
Penting bagi Lienda untuk menyampaikan bahwa pelayanan yang diterima selama menggunakan BPJS Kesehatan begitu memuaskan. Tidak ada perbedaan perlakuan antara pasien, semua diperlakukan dengan baik dan tanpa diskriminasi. Hal ini memberikan kepercayaan diri bagi Lienda bahwa Queensha menerima perawatan yang setara dengan pasien lainnya, tanpa melihat status keuangan atau sosial.
“Setiap kali kami perlu merawat Queensha, kami selalu menggunakan BPJS Kesehatan. Tidak pernah ada kendala, dan pelayanannya selalu baik. Para dokter dan perawat di rumah sakit juga merawat Queensha dengan penuh perhatian, seperti anak sendiri.” tutur Lienda.
Dengan memanfaatkan program JKN, Lienda juga merasakan dampak positif dari upaya pemerintah dalam memberikan akses kesehatan yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. Program ini membuktikan bahwa kesehatan adalah hak setiap individu, tanpa memandang latar belakang ekonomi ataupun status sosial.
“Saya berharap semua orang yang membutuhkan akses kesehatan dapat merasakan manfaat yang sama seperti keluarga saya,” ungkap Linda.
Meski perjuangan Lienda belum berakhir, ia merasa terbantu dan didukung oleh program JKN. Sebagai seorang ibu, Lienda berharap bahwa semua orang yang membutuhkan akses kesehatan dapat merasakan manfaat yang sama. Pengalamannya menjadi peneguh bagi banyak orang, menunjukkan bahwa di tengah tantangan, ada harapan dan dukungan yang dapat diandalkan.
“Sakit memang tidak pernah terduga. Saya juga tidak pernah menduga anak saya akan menderita penyakit flek pada paru-paru. Namun, salah satu hal yang sangat saya syukuri adalah saya tidak sendirian. Program JKN menjadi penopang yang kuat bagi keluarga kami dan juga bagi banyak keluarga lainnya.Menurut saya, Program JKN ini bukan hanya sebuah layanan kesehatan, tetapi juga simbol harapan bagi mereka yang tengah berjuang melawan penyakit,” tegas Lienda.
Lienda berharap, program yang diadakan oleh BPJS Kesehatan ini dapat terus berlangsung, dan terus mengembangkan inovasinya untuk meningkatkan akses layanan bagi masyarakat ke arah yang semakin baik.
“Sejauh ini Program JKN sudah sangat baik. Saya sangat mengharapkan program ini dapat terus berlanjut untuk memberikan bantuan kepada masyarakat. Semoga selalu menyediakan pelayanan terbaik bagi semua peserta JKN, dengan terus meningkatkan inovasi dalam kemudahan layanan dan responsif terhadap keluhan atau kendala yang mungkin dialami peserta saat mengakses layanan,” tutup Lienda. (sh)