JAKARTA, – MESKIPUN terbilang masih muda, kiprah Arif Maulana di industri event service patut mendapat acungan jempol.
Arif Maulana bernaung di perusahaan PT. Adhouse Clarion Events part of UK Clarion Events, lewat sepak terjangnya mampu menganalisis kebutuhan bisnis dan menemukan solusi secara cepat dan tepat.
“Hal itu membuat posisi selling number yang cukup signifikan naik,” ungkap Arif Maulana, Account Executive Digital Transpormasi Indonesia (DTI), saat ditemui di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Kamis (27/7/2023).
Bahkan, Arif mampu meraih predikat best selling karena memiliki konsep dasar yaitu product knowledge dan komunikasi.
“Kuncinya yaitu fokus pada hal-hal negotiation, approach dan lain-lain yang sekaligus menjadi turunan dari kedua konsep dasar itu. Apabila seorang sales bisa memahami dengan benar tentunya output yang diberikan adalah closing deals yang maksimal,” jelas Arif Maulana.
Lebih jauh, Arif juga menceritakan tetang pengalamannya dari industri yang berbeda namun tetap optimis dalam mencapai closing deals.
“Transisi perpindahan industri memang butuh adaptasi yang efektif, tidak hanya sektor indusrti melainkan segmentasi perpindahan dari B2C ke B2B adalah sebuah tantangan saya. Apalagi saya pernah bergabung dalam industri properti dan kemudian pindah ke industri event multinasional, ini hal baru yang paling saya sukai,” ujarnya.
Menurutnya, salah satu cara meningkatkan rasa optimis di industri digital adalah mengikuti dan terjun langsung kedalam sektor tersebut. “Dengan begitu kita akan tahu bagian mana yang harus ditingkatkan dan disesuaikan,” tambah Arif.
Selain itu, Arif juga menambahkan pada event yang terbilang masih baru namun dirinya tetap optimis meyakinkan pasar.
“Kunci utama meyakinkan pasar dengan event baru atau lama adalah product development. Karena product development merupakan suatu kunci dimana pasar akan melihat product maupun service kita secara matang atau belum dan value, selling point beserta turunan dari product development,” paparnya.
Ia mencontohkan, pada event DTI-CX 2023 yang telah bekerjasama dengan sejumlah asosiasi, institusi pemerintah hingga media partner.
“Dari masing-masing partnership tersebut, tentunya memiliki value dan benefit tersendirinya,” kata alumni Ikatan Mahasiswa Riau Universitas Indonesia (IMR UI) tersebut.
Kemudian, proses eksekusi juga berperan penting pada approaching client diantaranya harus bisa mengendalikan keinginan dan cara untuk handle objection.
“Eksekusi berperan penting karena kita harus mengetahui apa yang dibutuhkan client dan cara kita provide kebutuhan tersebut. Dengan menjawab kebutuhan client itu bisa meningkatkan kepercayaan kita” tambahnya.
Arif yang pernah menempati posisi sebagai Client Relationship Officer Lamudi tersebut juga melihat prospektif industri digital dimasa mendatang.
“Menurut saya melihat kebutuhan dan ketersediaan, setelah itu akan terlihat value dari industri tersebut harus bisa mengikuti secara objektive industry itu sendiri,” katanya.
Ia menambahkan, ketika mulai mengikuti suatu industry akan muncul peluang-peluang yang sangat prospektif kedepannya.
Penambahan sektor swasta yang terus meningkat, masih dikatakan Arif, misalnya perusahaan terlibat 70 persen proyek strategis nasional.
“Hal itu membuat para investor sudah mulai percaya terhadap pasar Indonesia yang membuat perusahaan-perusahaan mengevaluasi kinerja dari segala divisinya, sektor industry digital adalah jawaban efektifitas dari peluang tersebut,” pungkasnya.