Berita Kab.Bima (NTB)-– Gebrak Bimantika merupakan langkah cerdas dalam menangani stunting”. Penjabaran Gerakan Bersama Kabupaten Bima Anti Stunting, Kekurangan Gizi dan Anemia (GEBRAK BIMANTIKA) telah memberikan dampak signifikan dengan kolaborasi bisa dilihat dari peningkatan angka cakupan yang signifikan dari 40,8 persen pada tahun 2013 menjadi 24,41 persen pada tahun 2020″.
Demikian tanggapan Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri SE saat diwawancarai oleh Humas Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) usai sesi wawancara virtual dengan Tim Panel Independen Jumat (10/7).
Ketika ditanya tantangan yang dihadapi dalam penerapan Gebrak Bimantika, “tantangan pasti ada karena berhadapan dengan permasalahan masyarakat yang memiliki keinginan untuk memeriksakan kesehatan anak yang mengalami gizi buruk. Disamping masih dijumpai anak-anak yang dititipkan kepada kerabat saat orang tua bekerja mencari nafkah.
Namun demikian, lanjut Bupati, instansi terkait terus meningkatkan peran aktif elemen masyarakat dalam penanganan masalah kesehatan.
“Perangkat kerja tidak bekerja sendiri, tetapi melibatkan multisektor mulai dari pemerintah desa hingga para kader kesehatan yang ada di tingkat desa sebagai ujung tombak pelaksanaan di Posyandu”.
Harapannya, ke depan inovasi yang ada mampu menggugah semangat semua aparatur yang ada di daerah bahwa dengan segala keterbatasan yang dimiliki kita mampu menunjukkan berbagai kelebihan dengan semangat kebersamaan.
“Pemerintah Kabupaten Bima merasa bangga atas kesempatan mengikuti Kompetisi Inovasi Pelayanan yang secara rutin dilaksanakan oleh Kemenpan RI pada setiap tahun sehingga memberikan semangat tersendiri bagi semua daerah”. Terang Bupati menutup wawancara.
(Tim Inovasi Kabupaten Bima didukung oleh Tim Komunikasi Publik Diskominfostik/Rahim)