Berita Aceh Simeulue, – Dalam rangka meningkatkan rasa kepedulian, dengan mengusung misi, Alumni 2002 Simeulue Peduli Kemanusiaan dan Bermartabat, yang diketuai oleh Firdaus didampingi sesama Alumni 2002 Simeulue, mengunjungi Rita (16), seorang anak yatim piatu yang ditinggalkan orang tua menghadap sang pencipta Allah SWT, di Lr.Tauhao Desa Suka Jaya, Senin (22/06/2020).
Dimana Rita (16), yang saat ini, akan melanjutkan studinya ke salah satu Sekolah Menengah Atas dikepulauan itu, yang mana sekitar delapan bulan yang lalu, ditinggalkan ibundanya tercinta dan baru beberapa hari Ayahandanya tercinta juga menghadap sang pencipta untuk selama-lamanya,
Pada kesempatan tersebut, Ketua Alumni 2002 Simeulue, Firdaus, mengatakan, bahwa yang kamu lakukan ini, merupakan wujud kepedulian kepada masyarakat sekaligus memberikan motivasi kepada anak-anak yatim piatu dalam menggapai cita-citanya, ujarnya yang didampingi sesama Alumni 2002 Simeulue.
Apa yang telah kami berikan atas penggalangan dari Alumni 2002 Simeulue, jangan dipandang dari nilainya, akan tetapi ini wujud bakti kami dalam mengusung misi dari Alumni 2002 Simeulue, yakni Peduli Kemanusiaan dan Bermartabat, tuturnya.
Semoga Rita (16), harus tetap semangat, jangan larut dalam kesedihan, harus selalu bersyukur. Selain itu harus belajar dengan giat agar menjadi anak yang berprestasi dalam mengapai cita-cita, tutup Firdaus Ketua Alumni 2002 Simeulue.
Sementara itu, dari pihak keluarga Rita (16), menyampaikan, kami dari keluarga besar mengungkapkan rasa bangga dan terima kasih atas kedatangan, dari Alumni 2002 Simeulue yang hadir ditengah-tengah kami yang sedang berduka, yang mau peduli kasih dan berbagi sesuai apa yang dicita-citakan dari misi Alumni 2002 Simeulue itu sendiri, ucapnya.
Kita bisa jadi orang kaya, pejabat, pegawai sipil, swasta, pengusaha sukses tetapi belum tentu ada hidayah dan keterpanggilan hati untuk berbagi, luar biasanya Alumni 2002 Simeulue, hadir dengan segala kesederhanaan namun memberi manfaat bagi anak yatim piatu, yang sangat membutuhkan sentuhan naluri hati yang bersahaja, tuturnya.[Monanda Phermana]
Komentar