Baraknews Kab.Pangandaran–Menanggapi perihal keluhan pelayanan administrasi yang terjadi di RSUD pandega, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran menyayangkan kejadian tersebut bisa terjadi di rumah sakit Pandega.
Yadi Sukmayadi, S.Kep. MM selaku kepala dinas kesehatan Kabupaten pangandaran menyangkan tentang keluhan pelayanan administrasi di Rumah Sakit Pandega, ia menilai ada mis komunikasi antara petugas rumah sakit.
“Saya sudah sampaikan, ini ada komunikasi yang berjalan tidak baik antara manajemen dengan staf di bawahanya (kasir) terutama dengan bagian administrasi RSUD pandega” ujarnya saat di wawancarai via telepon seluler, jumat (30/12/2022).
Padahal sebelum ada kejadian ini dirinya mengaku sudah menyampaikan berulang kali kepada pihak RSUD Pandega bahwasanya pesan dari bupati pangandaran untuk mendahulukan pelayanan dari pada administrasi.
“Jangan sampai pasien atau keluarga pasien merasa tidak nyaman atas pelayanan administrasi yang kurang baik” katanya.
“karna tambahnya, administrasi itu bisa di selesaikan belakangan artinya tidak perlu tergesa-gesa, karena pak bupati pernah berpesan kepada saya layani dulu pasien berikan yang terbaik untuk pasien terkait urusan administrasi bisa di selesaikan dengan musyawarah yang baik” jelasnya.
Sementara dirinya mengatakan telah menegur dengan cara yang baik kepada pihak RSUD untuk lebih meningkatkan kembali pelayanan dan komunikasi antara manajemen dengan para stafnya di RSUD pangandaran.
“tolong tingkatan lagi koordinasi dan komunikasinya antara manajemen denga stafnya di semuanya RSUD Pandega” pesan yadi kepada Pihak RSUD Pandega Kabupaten Pangandaran.
Yadi berharap kepada bagian pelayanan RSUD Pandega kejadian seperti ini yang terahir dan tidak ada kejadian serupa terulang lagi.
“Jangan lagi kita belajar dari kesalahan atau kejadian karena kalau belajar dari kejadian justru kita belajar dari ketidaknyamanan masyarakat justru harusnya bagaimana caranya kita mencegah agar kejadian-kejadian yang membuat ketidaknyamanan masyarakat tidak terulang kembali” tegasnya.
Lanjut yadi “berarti kalau kita belajar dari kesalahan atau kejadian artinya tidak ada perubahan. Dan saya berharap rasa ketidaknyamanan masyarakat itu bisa hilang (tidak ada) dan terus memperbaiki diri” jelasnya.
Kemudian ia sudah menyampaikan kepada pihak manajemen RSUD pandega terkait BPJS yang sudah tidak aktif atau yang tidak memiliki kartu BPJS untuk berkomunikasi dengan pihak Dinkes dan BPJS.
“Sekarang kan pangandaran sudah UHC (Universal Health Coverge), jadi kalau ada kartu BPJS yang tidak aktif itu bisa di alihkan ke pangandaran kartawaluya dan sehari langsung bisa aktif” ucapnya.
Melihat kejadian ini yadi mengucapkan permohonan maaf kepada pasien dan keluarga pasien hingga mendo’akan dan dirinya siap membantu masyarakat yang tidak memiliki kartu BPJS atau kartu BPJS nya tidak aktif.
“Saya atas nama kepala Dinas kesehatan dan RSUD pangandaran meminta maaf, ini pembelajaran yang sangat berharga untuk kami dan semoga pasien biasa cepat sembuh dan kami siap memfasilitasi kepada masyarakat untuk yang BPJS nya tidak aktif agar BPJS kembali aktif masuk ke UHC Kabupaten Pangandaran sehingga nanti yang bayar pemerintah Kabupaten pangandaran dan persyaratanya hanya kartu KK saja” pungkasnya.
(Upi)