Gara gara Miss komunikasi RSUD Pangandaran keluarga pasien mengeluh

Berita Opini33 Dilihat

Baraknews Kab.Pangandaran–Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pandega Kabupaten pangandaran di keluhkan salah satu masyarakat Kabupaten Pangandaran, pasalnya keluarga pasien merasa jengkel atas pelayanan administrasi yang di nilai tidak memberi toleransi kepada keluarga korban.

Diketahui, Yana (7) warga desa sindangwangi mengalami kecelakaan lalu lintas (KLL) Tertabrak sepeda motor rabu, 14 Desember 2022 di wilayah desa sindangwangi yang mengakibatkan patah dibagian tulang kaki.

Pertolongan pertama pihak keluarga korban yaitu langsung membawa korban ke puskesmas sindangwangi untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif. Karena luka yang di derita cukup serius korban di arahkan untuk di rujuk ke RSUD Pandega Kabupaten pangandaran.

Namun sedikit keterlambatan karena pihak keluarga minim pengetahuan tentang cara menangani korban kecelakaan lalu lintas yang mengharuskan anaknya di rujuk ke RSUD pandega.

“Waktu itu kan saya panik melihat anak saya patah kakinya trus harus di rujuk ke rumah sakit (Pandega), Pasti biayanya mahal sedangkan saya tidak bawa uang” Kata saptono selaku ayah korban saat di temui rekan wartawan di kediamanya (20/12/2022).

Ia mengaku membutuhkan waktu cukup lama untuk berunding bersama keluarga karena keterbatasan biaya dan tidak langsung membawa anaknya ke RSUD Pandega.

“dari (Pihak) puskesmas sudah mengarahkan suruh di rujuk ke Rumah Sakit Pandega tapi waktu itu saya cuma bawa uang Rp100 ribu, takutnya pas datang ke rumah sakit di suruh langsung bayar” ungkapnya.

Dalam situasi masih bingung karena di hantui biaya yang cukup besar ahirnya saptono menyetujui arahan dari puskesmas sindangwangi merujuknya ke RSUD Pandega.

“pas sampai di Rumah sakit di tanya sama pihak administrasi pake BPJS atau umum, saya engga punya BPJS ahirnya saya pake yang umum” ucapnya.

Sebelumnya ia dan keluarga memiliki BPJS prabayar kelas tiga karena terkendala faktor ekonomi ahirnya menunggak dan tidak membayar tagihan BPJS.

Setelah mendapati perawatan di RSUD Pandega ia mengaku di beri arahan dari salah satu petugas rumah sakit untuk biaya korban Kecelakan lalu lintas bisa di claim dari pihak jasaraharja namun dirinya masih tidak mengerti cara mengurusnya.

Pada hari jumat 14 Desember ia meminta hendra salah satu keluarganya untuk mengurusi surat-surat atau persyaratan yang di butuhkan pihak jasaraharja guna mengclaim biaya rumah sakit.

Setelah empat hari di rawat dan melewati masa kritis ahirnya korban dipebolehkan untuk di bawa pulang ke rumahnya sekitar jam 09:00 sabtu pagi, namun dirinya merasa kecewa saat mengurusi administrasi.

“Semua biayanya kan Rp 23.202.000, saya sempat meminta keringanan sama pihak administrasi soalnya surat-surat ke jasaraharja sedang di urus, malah pak kuwu kursin di jadikan jaminanya tapi tetep tidak bisa, harus di lunasi dulu atau ada jaminan (uang) dulu baru bisa di bawa pulang” kata saptono.

Saptono merasa jengkel kepada pihak rumah sakit karena tidak memberinya toleransi padahal ia sudah menjaminkan kepala desanya untuk menjadi jaminan.

“Padahal kepala desa sudah jadi jaminan tapi engga mau” katanya.

Diketahui pihak jasaraharja mengclaim biaya rumah sakit sebesar Rp20 juta dan mengalami keterlambatan dalam proses pengclaiman, jadi totoal biaya yang di bebankan kepada pihak keluarga sebesar ini Rp3.202.000.

Akhirnya pihak keluarga dan kepala desa sindangwangi mencarikan pinjaman uang kepada orang lagi lain untuk melunasi semua administrasi.

Saptono menyayangkan kepada pihak RSUD Pandega memperlakukan dirinya seperti itu padahal ia asli warga Kabupaten pangandaran.

Menanggapi perihal tersebut pihak media mencari keterangan lebih lanjut guna meminta tanggapanya dari pihak rumah sakit dengan membuat janji pertemuan pada hari rabu 28 Desember 2022 karena aktivitas pihak rumah sakit sedang sibuk.

dr lisa selaku kepala bidang pelayanan RSUD Pandega yang di dampingi petugas medis lainya menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga saptono atas pelayanan di RSUD Pandega. Ia mengatakan hanya miss komunikasi saja kar No ratings yet.

Nilai Kualitas Konten