DPRD Kabupaten Bima Dapil 1 Dinilai Ompong Oleh Mahasiswa

Berita Kab.Bima (NTB(- Jika dilihat kondisi sosial masyarakat yang semakin hari semakin panik terhadap pandemi Covid-19, yang dimana biasanya masyarakat sibuk dengan aktifitas mencari nafkah.

Namun dengan adanya kebijakan presiden sebagai pimpinan tertinggi dalam Negara harus stay at home, membuat masyarakat kesulitan secara ekonomi. Bahkan hari ini, kondisi masyarakat Kecematan Monta bagian selatan mengalami gagal panen di karenakan krisinya air. Sedangkan masyarakat di 7 (tujuh) desa di monta selatan  sangat membutuhkan air untuk bertani, karna selama ini mereka baru bisa bercocok tanam hanya berharap kepada turunya hujan 1( satu) kali dalam setahun.

Kondisi ini sangat memprihatinkan masyarakat tersebut, namun dalam hal ini, mereka mempertanyakan dimana batang hidung para DPRD Kabupaten Bima yang mereka antarkan di kursi parlemen dalam momentum demokrasi kemarin.

Keresahan yang tak memiliki ujung, dan masalah yang hampir tiap tahun tak memiliki titik temu, hingga masyarakat Monta Selatan krisis kepercayaan terhadap DPRD sebagai penyambung aspirasi mereka.

 

Firdaus rr (Mahasiswa STISIP MB yang tinggal di Desa Sondo), mengatakan bahwa Dewan Perwakilan Rakyat Daerah telah berevolusi menjadi Dewan Perwakilan Rampok Demokrasi, (Selasa 12/05/20).

Iya mengatakan demikian, di karenakan  sudah 13 bulan para DPRD menduduki kursi empuk, namun tidak pernah kelihatan batang hidungnya hadir di tengah masyarakat untuk menyapa dan melihat kondisi masyarakat, dalam artian tidak pernah berbuat apa-apa, ungkapnya.

Iya juga (Firdaus rr), menilai bahwa DPRD yang terpilih kemarin di dapil 1 merupakan para dewan yang ompong, dewan yang tak punya naluri sebagai penyambung aspirasi masyarakat.

“Dan dalam hal ini kami mendesak DPRD kabupaten Bima khususnya dapil 1 agar segera ambil sikap, dan etensi khusus apa yang menjadi persoalan di Monta selatan yang belum terselesaikan, tutupnya”. (Kang Rum) No ratings yet.

Nilai Kualitas Konten

Komentar