Tradisi Adat Ngikis di Wisata Budaya Ciung Wanara Karangkamulyan Ciamis

CIAMIS – Kekayaan budaya di Kabupaten Ciamis cukup banyak, terutama ketika menjelang bulan suci Ramadan setelah tradisi Misalin di Bojong Salawe, Cimaragas. Kini ratusan masyarakat Desa Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing mengikuti tradisi adat ngikis di objek wisata budaya Ciung Wanara Karangkamulyan, Senin (30/5).

Tradisi ngikis dimulai dengan penyambutan Bupati Ciamis Iing Syam Arifin beserta rombongan, yang dihadiri juga Raja Kutai Mulawarman dan Raja Tarumanagara dengan upacara adat khas Sunda. Kemudian rombongan memasuki situs Pangcalikan peninggalan kerajaan Galuh yang terletak di Obyek Wisata Karangkamulyan. Dibarengi juga dengan arak-arakan masyarakat yang membawa dongdang (tandu) berisikan makanan, buah-buahan dan hasil bumi lainnya.

Ditempat tersebut dimulai puncak prosesi Ngikis dengan melakukan penggantian pagar situs pangcalikan tempat Prabu Galuh Ratu Pusaka atau Prabu Adimulya Sanghyang Cipta Permanadikusuma, beliau merupakan raja Galuh. Proses pemasaran tersebut dilakukan oleh unsur Pemerintahan, Budayawan dan para keturunan.Terakhir dilaksanakan makan bersama-sama di lokasi Obyek Wisata Ciung Wanara, makanan tersebut merupakan hasil bumi dibawa oleh masyarakat menggunakan dongdang. Ada yang berbeda dari tahun sebelumnya, kali ini adanya dongdang berukuran besar yang mencapai 4 meter dengan dihiasi berbagai macam sayuran dan buah-buahan. kemudian diperebutkan oleh warga yang hadir dengan antusias.

P_20160530_123535-1600x1200-692x360

Ketua Panitia Adat ngikis Ujang sodikin mengatakan Ngikis berarti membersihkan diri menjaga diri, sikap dan perbuatan dari perbuatan buruk Mengatakan.“Alhamdulillah sekarang tamu yang datang bukan hanya dari Ciamis saja melainkan berbagai daerah seperti dari Cirebon, Kutai, Tarumanagara bahkan dari mancanegara Jerman dan Belanda ikut hadir mengikuti Ngikis ini,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Desa Karangkamulyan Herman Somantri menambahkan masyarakat Karangkamulyan menginginkan agar Desanya dijadikan sebagai Desa Wisata di Kabupaten Ciamis.Untuk itu Pihaknya meminta Pemerintah Kabupaten Ciamis dan DPRD Kabupaten Ciamis menyusun rancangan peraturan daerah (Raperda) tentang desa wisata.

Menurutnya, Desa Karangkamulyan pantas dijadikan sebagai Desa Wisata karena tempatnya yang strategis terletak di Jalan Selatan. Warga yang akan ke daerah Jawa ataupun ke Jakarta banyak yang berkunjung ke Karangkamulyan untuk istirahat. Atau Karangkamulyan menjadi Rest area para pemudik.“Karangkamulyan ini bisa jadi informasi pusat wisata di Kabupaten Ciamis karena dilalui oleh Jalan Selatan, potensinya sudah ada tinggal bagaimana keinginan pemerintah kabupaten, kami disini siap menjadikan Karangkamulyan menjadi Desa Wisata,” tegasnya.

Sementara itu, Bupati Ciamis Iing Syam Arifin mengatakan sejalan dengan keinginan Desa Karangkamulyan untuk dijadikan sebagai Desa Wisata. Menurutnya Potensi Karangkamulyan cukup besar dan terletak di tempat yang strategis.“Insya Allah kedepan akan diusahakan, setiap tahun juga kita terus membenahi Obyek Wisata Ciung Wanara Karangkamulyan ini meskipun tahun ini baru renovasi pagar, kedepan terus dilakukan,” jelasnya.

Terkait dengan Ngikis, Iing berterimakasih kepada masyarakat Karangkamulyan yang terus melestarikan adat tersebut setiap tahunnya menjelang bulan Ramadhan. Di Ciamis ini banyak sekali tradisi menjelang puasa, selain Ngikis dan Misalin juga ada tradisi lain seperti Nyuguh, Nyepuh, Nyangku di Panjalu dan Marlawuh.“Momen ini kita jadikan sebagai introspeksi diri dan koreksi persiapan memasuki bulan suci Ramadhan,” pungkasnya.(Jep) No ratings yet.

Nilai Kualitas Konten

Komentar