KABUPATEN BIMA – Media Kompas melalui dana kemanusiaan bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi NTB,Pemkab Bima,Pemkot Bima,Pemkab Dompu dan RSUD Sondosia Bima melakukan operasi katarak gratis untuk gelombang Ke-3 yang bertempat di RSUD Sondosia Kabupaten Bima,dan acara tersebut di buka resmi oleh wakil Bupati Bima Drs Dahlan M.Nor.dan dalam sambutan nya mengapresiasi dan berterima kasih kepada media kompas yang melakukan operasi katarak gratis dan mengharapkan agar tiap tahun tetap di lakukan operasi gratis,karena di Kabupaten Bima masih ada sekitar 7 ribu orang yang masih terkena penyakit katarak dan memerlukan penanganan,wakil Bupati Bima mengharapkan kepada masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan dengan mengkonsumsi makanan yang yang bergizi,dan semoga di Kabupaten Bima terbebas dari penyakit katarak,selain itu wakil Bupati Bima yang di dampingi oleh direktur dana kemanusiaan Kompas M.Nasir meninjau langsung pelaksanaan operasi
M.Nasir direktur dana kemanusiaan Kompas mengatakan,operasi katarak garatis di laksanakan selama 8 hari dimulai kamis 19 mei-26 mei 2016,dengan target sebanyak 350 pasien dari tiga Kabupaten Kota,dan program tersebut kelanjutan dari program sebelumnya yakni gelombang pertama sebanyak 471 orang dan gelombang kedua sebanyak 401,dan rencana untuk gelombang tiga sebanyak 350 orang,dari total itu kemungkinan ada penambahan kuota mengingat masih banyak masyarakat yang mendaftar,sedangkan target di NTB sebanyak 2 ribu orang dan saat ini sudah melebihi target sampai 300 orang,mudah-mudahan dengan adanya operasi katarak dapat membantu masyarakat yang awalnya tidak bisa melakukan aktifitas,sekarang Alhamdulillah tidak lagi membutuhkan bantuan anak maupun cucu untuk menuntun ke tempah ibadah,dan masyarakat harus tetap optimis,sedangkan sumber dana kemanusiaan tersebut berasal dari pembaca harian Kompas,” ujarnya.
HM.Nor warga Desa Ncera Kab.Bima merasa bersyukur dan berterima kasih kepada pemerintah khususnya media Kompas yang telah menyediakan operasi gratis sehingga kami sudah bisa beraktifitas dengan normal,hal senada yang di sampaikan oleh warga asal Desa Samili Kecamatan Woha basyirun yang biasa di sapa oleh warga ama gale,sekitar puluhan tahun tidak bisa melihat bahkan ke masjid harus dituntun oleh cucunya,dan berkat program tersebut sekarang sudah bisa melihat dan berangkat Ke-Mesjid tanpa di dampingi oleh anak dan cucunya,terima kasih kepada pemerintah,” ujarnya singkat.(Muiz)
Komentar