Seperti kita ketahui, fungsi kesehatan jiwa, gangguan indera dan gangguan fungsional menjadi bagian dari program Dinas Kesehatan Ciamis.
Seperti dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Ciamis, dr. Yoyo. M, M.Kes bahwa dalam kerangka menuju Universal Health Coverage, Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menjadi penting dalam merubah paradigma kuratif dan rehabilitatif menjadi promotif dan preventif dan dilaksanakan secara sinergi di berbagai tatanan administratif maupun tatanan teknis program.
“Terkait isu-isu sinergis yang memerlukan perhatian dari semua pihak baik dari kesehatan maupun lintas sektor lainnya yaitu : Tuberkulosis, Penanganan Gizi, dan Imunisasi. Hal ini dilatarbelakangi oleh hasil evakuasi pencapaian target Pembangunan Kesehatan yang dilakukan Dinkes Ciamis serta mempertimbangkan potensi masalah yang dapat mengakibatkan potensi masalah Kejadian Luar Biasa,”katanya, Jumat (3/1/2020).
Menurutnya, utamanya program yang terkait Prioritas seperti tercantum didalam RPJMD maupun program yang telah ditetapkan sebagai Operasional Langganan dari Pembangunan Kesehatan dalam mewujudkan Ciamis Sehat.
Yoyo berharap bahwa dalam Rencana Aksi terkait Tuberkulosis. Imunisasi dan Stunting dan Program Prioritas lainnya di bidang P2P, hendaknya dikonsolidasikan sebagai langkah nyata komitmen kita untuk melakukan upaya percepatan.
Semua kegiatan yang dilaksanakan agar dioptimalkan dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada baik terkait anggaran yang telah dialokasikan baik dari sumber APBN, APBD, maupun Hibah.
“Sehingga diharapkan mampu membangun sinergitas dalam Penanganan Eliminasi Tuberkulosis, Cakupan dan Mutu Imunisasi serta kontribusi pada upaya Penurunan Stunting yang saat ini belum optimal. Saya berharap pokok-pokok penajaman isu terhadap 3 (tiga) fokus masalah dalam rangka Percepatan Eliminasi Tuberkulosis, Penurunan Stunting dan Peningkatan Cakupan serta Mutu Imunisasi”, tegas Kadinkes
Sementara, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Ciamis, Dr. H. Bayu Yudiawan, MM, mengatakan, masalah yang paling urgen tetap harus ada koordinasi, kerjasama lintas sektor dan lintas program, diantaranya kalau ada pemberantasan penyakit dari segi preventif, kuratifnya, preventif jelas ada di Puskesmas, dan kuratifnya ada di Rumah Sakit.
“Kerjasama yang bagus terutama untuk penatalaksana penyakit-penyakit yang sifatnya insidental, seperti kalau ada kejadian Dipteri itu aja termasuk Kejadian Luar Biasa (KLB), dari mulai deteksi dini dan penegakan diagnosis di lapangan,”tegasnya.
Ditambahkannya, salah satu prioritas pembangunan kesehatan adalah perbaikan kesehatan khususnya pencegahan dan pengendalian penyakit.
“Seperti kampung P2P adalah salah satu inovasi Dinas Kesehatan sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan dan pencegahan penyakit yang disebabkan oleh penyakit menular dan penyakit tidak menular serta pencegahan penyakit melalui pemberian imunisasi,”ungkapnya.
Pencegahan promosi kesehatan selama menurut Bayu dilakukan melalui empat pilar.
“Pilar pertama yaitu promosi kesehatan, di mana Kemenkes bersama instansi terkait menggiatkan informasi dan edukasi terkait risiko penyakit ke masyarakat luas,” ujarnya.
Pilar kedua, melakukan program deteksi dini kepada semua kalangan baik populasi sehat maupun terindikasi tidak sehat melalui fasilitas kesehatan berbasis masyarakat seperti Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) di desa/kelurahan.
“Melalui Posbindu mereka bisa mengecek berat badan, kadar kolesterol dan tekanan darah. Petugas di sana akan mencatat profil kesehatan, dipantau dan memberikan rujukan ke fasilitas kesehatan lanjutan,” katanya.
Pilar berikutnya, lanjutnya, adalah menggiatkan imuninasi khusus seperti kanker serviks/tes IVA maupun upaya deteksi dini penyakit tidak menular di faskes maupun komunitas.
Pilar keempat, yaitu menggerakkan Gerakan Masyarakat Hidup sehat (Garmas) dengan meminta setiap instansi pemerintah, dan lembaga membuat wilayah sehat
“Kita di era transisi dari penyakit menular ke meningkatnyya penyakit tidak menular karena aktivitas fisik kita menurun,”pungkasnya. (Riz)
Komentar